Madiun, Jurnal Jatim – PAC Muslimat NU Se-Kabupaten Madiun dikukuhkan menjadi Bunda Asuh untuk anak-anak terindikasi stunting di desa masing masing.
Mereka dikukuhkan pada Sabtu (5/8/2023) oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa yang juga ketua PP Muslimat NU.
Pengukuhan dilakukan pada acara Pengajian Akbar Memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah dan Santunan Anak Yatim yang diselenggarakan PC Muslimat NU Madiun di Alun-alun Reksogati Caruban, Madiun.
Pada acara tersebut, sekitar ada 20.000 orang jamaah Muslimat NU hadir menghijaukan alun-alun Reksogati Caruban.
“Kita semua menggerakkan supaya Muslimat NU di seluruh level kepengurusan untuk siap menjadi ibu asuh dari anak-anak yang terindikasi stunting,” kata Khofifah.
“Ini akan menjadi gerakan gotong royong bersama untuk menurunkan angka stunting melalui program desa bebas stunting di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Madiun secara lebih cepat,” imbuh Khofifah.
Sebagai ibu asuh, Khofifah meminta Muslimat NU yang memiliki kelebihan rejeki untuk bersedekah satu butir telur setiap hari. Telur tersebut kemudian diberikan kepada anak-anak yang terindikasi stunting sesuai dengan data di setiap desa.
Dirinya optimis gerakan yang dilakukan oleh organisasi perempuan terbesar di Indonesia itu akan mampu memberikan peran yang signifikan dalam penurunan angka stunting yang akhirnya terwujud desa bebas stunting.
“Ini akan jadi bagian dari penguatan gerakan nasional dalam penurunan stunting. Dimana Pak Presiden menarget 2024 stunting di Indonesia bisa ditekan hingga 14 persen,” kata ketua umum PP Muslimat NU ini.
Di hadapan puluhan ribu jamaah Muslimat NU Khofifah mengingatkan di dalam Al Qur’an diperintahkan agar tidak meninggalkan generasi yang lemah, baik lemah fisik, lemah iman, maupun lemah ekonomi.
“Terutama yang kita siapkan saat ini adalah mereka yang akan menjadi pemimpin pada saat Indonesia emas tahun 2045,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memberikan santunan untuk 75 anak yatim. Mereka juga mendapat bantuan paket tas sekolah.
Selain anak yatim, para pedagang di sekitar alun-alun juga mendapat rezeki. Khofifah secara langsung memberi bantuan paket sembako dan bendera merah putih kepada para pedagang kaki lima.
“Sejak awal Juli, setiap saya berkeliling selalu membawa bendera merah putih untuk dibagikan kepada warga. Saya berpesan kepada mereka untuk segera mengibarkan di rumahnya masing-masing,” katanya.
Khofifah mengatakan setidaknya 1,5 juta bendera merah putih bisa dibagikan oleh Pemprov, Forkopimda, swasta, Bupati/ Walikota dan semua elemen se Jatim kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan agar semangat masyarakat dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI bisa terpatri kuat di dalam hati setiap warga. (*)
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com