Jombang, Jurnal Jatim – Penasehat PKJJ (Paguyuban Kesenian Jaranan Jombang) H Warsubi menyambut baik kekompakan pata pekerja kesenian di wilayah setempat.
Puluhan paguyuban jaranan hadir pada Audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, di Gubuk Iwak Segoro, Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang, Jawa Timur, Selasa (21/3/2023).
“Alhamdulillah pertemuan anggota paguyuban bisa guyub rukun mengembangkan kesenian, uri – uri budaya bangsa,” kata Warsubi kepada wartawan usai Audiensi PKJJ.
Menurut dia kesenian jaranan dor milik semua. Dengan adanya naungan PKJJ, kegiatan bisa berkesinambungan dan semakin maju. Bisa berdaya dan tentunya bisa disediakan tempat yang layak untuk berkesian. Karena selama ini, kegiatan komunitas jaranan belum berjalan secara reguler.
“Tidak hanya berkesian, diharapkan anggota komunitas juga difasilitasi oleh Pemkab Jombang untuk berwirausaha,” terang Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD Kabupaten Jombang itu.
Lebih lanjut Warsubi menyebut Selain berkesian, para pekerja seni Jaranan Dor Jombang juga bisa menjadi kelompok – kelompok usaha peternakan, perikanan dan usaha lainnya.
Sebagai penasehat PKJJ, Abah Warsubi sapaan akrab tokoh masyarakat Jombang ini berharap agar pemerintah setempat bisa memberikan respon positif atas Kesenian yang ada. Bisa memfasilitasi kebutuhan dari anggota PKJJ.
“Bisa memfasilitasi kebutuhan peralatan agar Kesenian jaran dor ini bisa berjalan dengan baik. Termasuk kemudahan – kemudahan untuk membangun usaha ekonomi,” jelas penasehat Serikat Pedagang Kaki Lima (Sepekal) Jombang itu.
Lebih jauh Warsubi memberikan masukan agar para pekerja seni bisa bergabung dengan paguyuban. Karena dalam paguyuban tersebut banyak hal bisa dilakukan termasuk pelatihan, pembinaan, pengembangan dan ragam kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Selain berkesinan, pekerja seni bisa melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyampaikan dari audiensi yang dilakukan, pihak Pemkab bisa mengetahui keluhan Pekerja Seni Jaranan Dor Jombang.
“Tadi ada permintaan alat, pihak Pemkab akan memberikan. Silahkan berkirim surat, kami akan anggarkan dari dana APBD,” terang Bupati Mundjidah.
Kesenian jaranan Dor merupakan tradisi seni tradisional Jombang. Harus menjadi perhatian untuk terus diuri – uri budaya.
“Termasuk pelaksanaan parade Jaranan Dor yang bisa dilakukan untuk hiburan masyarakat,” pungkasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com No tags for this post.