Diluncurkan 6 Tahun Lalu, Program Emas Kediri Jadi TOP 30 Kovablik 2021

Kediri, Jurnal Jatim – Inovasi (EMAS) yang merupakan kursus Bahasa Inggris gratis untuk berhasil meraih penghargaan TOP 30 kompetisi inovasi pelayanan publik (Kovablik) tahun 2020.

EMAS merupakan gagasan Kediri, Abdullah Abu Bakar karena masih terbatasnya akses belajar bahasa asing. Padahal bahasa asing menjadi alat komunikasi yang efektif untuk bersaing secara global di era industri 4.0. Selain itu sebagai pengungkit kualitas Sumber Daya Manusia.

Program unik tersebut diluncurkan oleh Wali kota Kediri, Abdullah Abu Bakar pada bulan Januari 2016 silam atau 6 tahun lalu untuk menjadikan warga Kota Kediri agar menjadi pribadi yang unggul berbahasa inggris.

Dinas Pendidikan Kota Kediri yang menjadi leading sektor dalam program itu membentuk tim untuk merancang konsep pembelajaran hingga menyeleksi tutor-tutor. EMAS juga terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa batasan usia, latar belakang sosial, serta tanpa batasan waktu dan tempat.

Setelah Wali Kota Kediri memaparkan Inovasi EMAS dalam penjurian TOP 30 Kovablik awal bulan Oktober lalu, kini program tersebut berhasil mendapatkan penghargaan top 30 Kovablik Jatim 2021.

Penghargaan diterima Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang diserahkan langsung oleh Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (PANRB) Tjahjo Kumolo, di Exhibition Grand City Surabaya, pada Jumat (19/11/2021).

Wali Kota Kediri mengungkapkan satu tahun yang lalu, Kota Kediri menjadi 30 Top Kovablik dalam hal pelayanan yaitu Peduli. Kini tahun 2021, Kota Kediri kembali meraih penghargaan tersebut.

Namun, penghargaan itu untuk inovasi publik kursus Bahasa Inggris gratis English Massive (Emas). Hal itu berarti berbagai program inovasi yang digagas berjalan dengan baik dan tepat guna.

Abdullah Abu Bakar berharap inovasi pelayanan publik dalam bidang apapun harus terus dilakukan. Yang tak kalah penting, inovasi pelayanan publik harus dapat dirasakan manfaatnya oleh semua masyarakat Kota Kediri.

“Penghargaan itu hanya bonus, yang penting kita dapat melayani masyarakat dengan baik. Lalu yang dilayani pun paham bahwa pelayanan ini bisa dipakai dan tidak hanya diciptakan untuk bertanding saja,” kata Mas Abu begitu sapaan akrabnya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah pada kesempatan tersebut mengungkapkan refrensi inovasi dari berbagai kabupaten dan kota akan terus dilakukan pendalaman lebih detail untuk bisa direplikasi di tempat lain.

Dari proses yang dilakukan replikasi di berbagai daerah itu, tentu harapannya adalah proses inovasi yang akan terus ditumbuhkembangkan.

Ia berharap seluruh inovasi yang sudah diinisiasi akan terus bisa dilakukan capaian-capaian yang signifikan baik di tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan maupun desa.

“Terima kasih kepada bupati dan wali kota atas segala partnership yang luar biasa, penguatan di berbagai lini dan inovasi-inovasi berbagai improvement yang dilakukan oleh kabupaten kota semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Tjahyo Kumolo mengharapkan proses pelayanan publik harus lebih dipercepat. Sekarang Jawa Timur baik kabupaten dan kota sudah mulai meningkat dan merata untuk pelayanan publiknya.

“Saya harapkan kabupaten kota di Jatim kalau belum punya gedung pelayanan bisa pakai gedung lama, bisa pinjam atau sewa yang penting mempercepat proses pelayanan masyarakat dan mempercepat proses perizinan yang ada,” kata Tjahjo Kumolo.

“Reformasi birokrasi merupakan satu bagian yang sangat simultan yang harus terus menerus kita cermati dan kita gerakkan dengan membangun berbagai inovasi,” lanjutnya.

 

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.

 

Editor: Hafid