Tuban, Jurnal Jatim – Keluhan keluarga penerima manfaat bansos beras PPKM tak layak konsumsi di Tuban, Jawa Timur telah direspons dan diganti beras baru oleh Perum Bulog selaku penyalur bantuan sosial dari Kemensos tersebut.
Paket beras 10 kilogram yang kondisinya berkutu dan bercampur kerikil tersebut ditemukan di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Namun, pihak Bulog membantah beras tersebut berkutu.
Menurut Wakil Pemimpin Cabang Bulog Bojonegoro Hendra Kurniawan, Bulog telah menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek bantuan itu. Pihaknya juga telah mengganti dengan beras baru.
“Kemarin sudah menerjunkan tim setelah dapat informasi dari teman-teman media,” ungkap Hendra, Minggu (15/8/2021).
Bulog membenarkan ada masyarakat yang menerima kualitas beras bansos Kemensos tersebut bercampur kerikil dan las (kulit gabah). Namun, pihaknya menepis jika kondisi beras menggumpal dan berkutu.
“Menggumpal sedikit bukan kaya batu. Kemarin kita ke sana tidak berkutu,” tepis Hendra yang menjawab tudingan kualitas beras bercampur kutu.
Hendra, mengungkapkan, masyarakat yang melapor mendapatkan beras tidak layak konsumsi ada dua orang di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban. Dan beras itu sudah diganti yang baru.
“Di Desa Jadi ada dua orang dan sudah diganti. Laporan lain belum ada dan insyaallah tidak ada, karena memang ini beras baru,” ujarnya.
Dia menyebut, kondisi beras bercampur kerikil karena Bulog menyerap beras dari penggilingan padi skala kecil. Sehingga dimungkinkan ketika menjemur gabah berpotensi bercampur kerikil.
“Ditambah penggilingan kecil tak memiliki fasilitas mesin pemecahan batu. Kemungkinan tercampur (kerikil) ada, Tapi, kita sudah meminimalisir,” sebutnya.
Setelah adanya temuan bansos beras dengan kualitas jelek, Pemkab Tuban memerintahkan masing-masing camat untuk melakukan pengawasan dan pengecekan terkait kualitas beras PPKM sebelum didistribusikan ke masyarakat.
Pengecekan itu diharapkan kualitas beras jenis medium yang disalurkan tetap terjaga dan layak dikonsumsi untuk masyarakat Kabupaten Tuban.
“Pengawasan melalui pak Camat dimasing-masing wilayah. Dan harapan kedepan beras PPKM layak konsumsi meski penugasannya kualitas medium,” ucap Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Tuban, Eko Julianto.
Pemberitaan sebelumnya, paket bansos sembako beras PPKM dikeluhkan keluarga penerima manfaat (KPM) di Tuban. Pasalnya, kualitas beras medium itu tak layak konsumsi dan ada kutunya bercampur butiran beras.
Paket beras tak layak konsumsi tersebut dirasakan sejumlah masyarakat di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, pada Sabtu, (14/8/2021) lalu. KPM rencananya akan menggunakan untuk pakan ayam jika tidak segera diganti karena kualitasnya jelek.
“Kalau tidak diganti ya dijadikan pakan ayam saja, karena dimasak tak enak,” ungkap Yaswi, salah satu warga yang menerima bantuan beras PPKM itu.
Hal sama juga disampaikan Purwani. Ia mengambil bansos PPKM berupa paket 10 kilogram beras di balai desa setempat pada Jumat 13 Agustus 2021. Beras dari pemerintah pusat tersebut dikemas menggunakan karung warna putih bertuliskan Beras Bulog Medium.
“Baru kemarin saya ambil di Balai Desa. Berasnya jelek sekali,” kata Purwani.
Editor: Azriel