Madiun, Jurnal Jatim – Rumah Sakit Lapangan (RSL) di Asrama Haji dan Rusunawa II Kota Madiun, Jawa Timur mulai dapat dimanfaatkan untuk isolasi perawatan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bergejala ringan.
Wali Kota Madiun, Maidi, berharap keberadaan RSL dan Rusunawa tersebut tidak sampai berpenghuni. Artinya, tidak ada warga yang sakit terpapar COVID-19.
‘’Rumah Sakit Lapangan ini nantinya untuk untuk masyarakat saat isoman di rumah jika membutuhkan perawatan lebih lanjut. Tetapi harapannya, tidak sampai terisi. Artinya, yang isoman itu segera sembuh dan tidak ada lagi yang sakit lagi,” kata wali kota, Madiun, Maidi, di sela peresmian, Sabtu (24/7/2021).
RSL Asrama Haji memiliki kapasitas 182 tempat tidur. Sedangkan, Rusunawa II memiliki 44 hunian dengan masing-masing hunian terdapat dua tempat tidur.
Hadirnya, RSL diharap semakin meningkatkan pelayanan penanganan COVID-19.Penambahan ruang perawatan penting dan perlu mengingat kapasitas rumah sakit sudah cukup penuh saat ini.
Sedang, mereka yang bergejala tetapi melaksanakan isoman juga rawan jika sewaktu-waktu kondisi memburuk. Karenanya, Pemerintah Kota Madiun membuka RSL untuk yang sedang isolasi dengan gejala ringan dan agak berat.
‘’Artinya, penanganan COVID-19 di Kota Madiun tidak terlambat. Dengan penanganan cepat ini , harapannya yang sakit segera pulih dan angka kematian bisa semakin ditekan,” ungkapnya.
Maidi tidak menampik masih terdapat sejumlah kekurangan. Mulai oksigen, nakes, hingga ambulans. Namun, oksigen bisa segera terpenuhi. Begitu juga dengan kendaraan ambulans.
Sedang, untuk tenaga kesehatan, Maidi menyebut sudah menambah 20 petugas. Namun, masih kurang dua tenaga dokter. Jumlah nakes, akan disesuaikan jumlah pasien yang dirawat.
‘’Kemarin kita sudah tambah 20 tenaga kesehatan. Masih kurang dua dokter. Tenaga medis dan kesehatan ini benar-benar kita eman jangan sampai terforsir karena kita tidak tahu COVID-19 sampai kapan,” pungkasnya.
Editor: Hafid