Empat Positif COVID-19, Pemkab Sumenep Belum Tutup Operasional Kapal Laut

SUMENEP () Kabupaten Sumenep belum mengambil langkah terkait dengan transportasi kapal yang menjadi satu-satunya penghubung antar Pulau di Kabupaten setempat. Padahal, Kabupaten tersebut sudah ada empat orang yang dinyatakan positif terinfeksi atau pada Jumat (24/4/2020).

Pantauan Jurnaljatim.com, sampai Sabtu (25/4/2020), Kabupaten Sumenep masih beroperasi mengangkut dan barang menuju di pelabuhan dengan menaiki KM Sabuk Nusantara 92 yang akan berlayar menuju Kecamatan Kepulauan Masalembu.

Padahal, pemerintah pusat sejak tangggl 24 April sudah melakukan kebijakan penyetopan operasional darat, laut dan udara meskipun hal itu masih dilaksanakan secara bertahap.

Rapatkan dengan forkopimda

Sumenep mengatakan masih akan melakukan rapat secara internal bersama dengan forum komunikasi daerah (Forkopimda) setempat. Rapat itu untuk menyusun langkah-langkah terkait dengan transportasi kapal laut tersebut.

“Saya setelah ini akan rapat saja, biar menemukan langkah-langkah yang tepat dan terkonsep” ujar Bupati Busyro, Jumat malam (24/4/2020).

Langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pemberhentian operasional transportasi kapal laut, kata Busyro, harus disusun se presisi mungkin dan diperhitungkan dampaknya secara matang.

“Sebab seandainya langsung diputus, yang namanya perjalanan dari sini menuju pulau-pula itu pasti ada konsekuensinya, kam akan rapat untuk temukan solusi yang terbaik,” ucapnya.

Pemerintah masih cari solusi

Ia mengatakan, pemerintah akan mencari solusi dari situasi tersebut untuk menentukan apakah transportasi laut antar pulau di Kabupaten Sumenep ini di berhentikan operasional atau tetap berlanjut operasinya dengan protokol yang ketat.

“Jika memang itu harus distop atau tetap beroperasi dengan catatan harus diperhitungkan betul, berapa barang, berapa orang yang harus di angkut, juga harus ada mislanya kewajiban menggunakan masker, jaga jarak di kapal, sebab harus di perhitungkan betul apabila pelabuhan Kalianget ditutup,” pungkasnya.


Editor: Hafid