JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Sebanyak 45 warga sejak bulan Januari lalu dalam pantauan Dinas Kesehatan Jombang. Mereka merupakan warga yang melakukan perjalanan melalui lintasan daerah yang terjangkit virus corona.
Kepala Dinkes Jombang, drg Subandriyah menyampaikan, dari puluhan warga tersebut, saat ini tinggal 15 orang yang masih dipantau. Mereka akan dipantau selama 14 hari. Menurut dia, pemantauan dilakukan sebagai langkah untuk mengidentifikasi virus corona masuk ke wilayah Jombang.
“Yang masuk kategori pemantauan sampai hari ini tinggal 15 warga dari 43 orang yang kami data. Mereka WNI (Warga Negara Indonesia),” kata Subandriyah, usai menghadiri Rakor terkait penyebaran virus corona di ruanh Swagata, Pendopo Kabupaten Jombang, Jumat (6/3/2020).
Pemantauan itu, kata Subandriyah, bukan mereka dicurigai, tapi mereka yang melakukan perjalanan yang melalui perlintasan daerah atau perlintasan negara yang terpapar virus corona seperti Malaysia, Singapura, Korea, China, Taiwan, dan Cina. Data warga yang dipantau tersebut berdasarkan notifikasi dari kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
“Alhamdulillah, sampai saat ini mereka sehat. Karena tidak ada tanda-tanda kearah pneunomia. Virus Corona ini kan pneunomia. Pemeriksaan kliniknya, tidak ada batuk, tidak ada panas, tidak ada sesak dan sebagainya,” ujarnya.
Subandriyah, menghimbau mereka yang sedang dalam pantauan dan datang dari luar negeri, untuk tidak terlalu banyak melakukan pergerakan seperti ke mall, tetapi lebih banyak di rumah, untuk meningkatkan kondisi daya tahan tubuh setelah dari perjalanan.
“Masyarakat untuk tidak panik, dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan baik. Pada prinsipnya, lanjut Subandriyah, masyarakat agar melakukan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat),” pungkas Subandriyah.
Editor: Hafid