Kediri, Jurnal Jatim – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kediri terus menumbuhkan cinta rupiah sejak dini. Salah satu cara melalui program Sekolah Generasi Muda Rupiah (SERAGAM).
Program untuk menanamkan nilai cinta, bangga, dan paham rupiah sejak usia dini, BI Kediri tersebut berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri.
Program Seragam itu dicanangkan melalui Training of Trainer (ToT) Implementasi Modul Ajar Terintegrasi Edukasi Rupiah, melibatkan para kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Kediri.
Sebagai langkah awal, sekolah menyusun modul ajar edukasi rupiah yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPAS (untuk SD) dan IPS (untuk SMP).
Modul itu akan diterapkan pada Fase B (kelas 3-4 SD), Fase C (kelas 5-6 SD), dan Fase D (kelas 7-9 SMP) sesuai kurikulum merdeka.
“Kami mendorong guru untuk membuat modul yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyenangkan dan kontekstual. Bisa lewat permainan, cerita, atau praktik langsung, yang penting siswa bisa cinta, bangga, dan paham nilai rupiah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Moh Anang Kurniawan.
Dalam penyusunan modul, didampingi oleh KPw BI Kediri. Modul tersebut tidak hanya membahas fungsi uang sebagai alat transaksi, namun juga mengajarkan soft skill seperti mengelola keuangan, menabung, dan memahami nilai budaya dalam rupiah.
Deputi Kepala KPw BI Kediri, Deasi Surya Andarina, menambahkan bahwa SERAGAM dirancang untuk memperluas literasi keuangan di tingkat pendidikan dasar.
“Kami ingin siswa tidak hanya tahu cara menggunakan uang, tapi juga memahami maknanya. Uang rupiah mencerminkan budaya, sejarah, dan jati diri bangsa. Harapannya, dari sekolah dasar hingga SMP, nilai-nilai ini sudah tertanam,” ungkapnya.
Deasi juga menekankan akan pentingnya pembentukan karakter melalui pengelolaan uang sederhana, seperti menabung dan membedakan kebutuhan dengan keinginan.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com






