Bawaslu Kediri Gencarkan Literasi Demokrasi: Tegaskan Bukan Sekedar Pengadil

Kediri, Jurnal Jatim – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kediri terus memperkuat pemahaman masyarakat terhadap sistem demokrasi melalui kegiatan literasi demokrasi.

Ketua Bawaslu Kediri, M Saifuddin Zuhri menegaskan literasi demokrasi adalah fondasi penting untuk membangun partisipasi aktif dan kesadaran publik terhadap proses Pemilu yang sehat.

Ia menjelaskan bahwa tujuan utama literasi demokrasi bukan hanya mengenalkan tugas-tugas Bawaslu, tetapi juga untuk menguatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi yang berlangsung.

“Tujuannya untuk penguatan demokrasi, pemahaman kepada masyarakat tentang literasi demokrasi, dan pengenalan tugas-tugas Bawaslu,” ujar Saifuddin dalam acara literasi demokrasi baru-baru ini.

Saifuddin juga menanggapi wacana yang berkembang di media mengenai kemungkinan perubahan fungsi Bawaslu menjadi lembaga pengadil pemilu di masa depan. Menurutnya, wacana tersebut belum final dan masih dalam tahap perbincangan publik.

“Wacana yang berkembang mengatakan Bawaslu hanya akan menjadi pengadil saja, sementara yang mengawasi adalah masyarakat. Itu masih wacana,” tegasnya.

Saat ini Bawaslu tetap memiliki tugas besar dalam melakukan pengawasan langsung terhadap tahapan pemilu, termasuk aktivitas kampanye di media sosial dan penyebaran berita hoaks yang marak terjadi menjelang pemilu.

“Tugas Bawaslu itu mengawasi secara langsung, dan itu sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengawasi bagaimana kampanye di media sosial, berita hoaks, dan sebagainya,” imbuhnya.

Bawaslu berharap masyarakat tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi juga turut aktif mengawasi dan menjaga integritas pemilu.

“Demokrasi akan kuat jika rakyatnya melek informasi dan aktif dalam pengawasan,” tutupnya.

Dapatkan update  menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter .com