Nganjuk, Jurnal Jatim – Petugas gabungan merazia kos-kosan yang berada di wilayah Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganukk, Jumat (22/8/2025).
Sebab, kos-san di wilayah itu disinyalir kerap dijadikan sebagai tempat mesum atau praktik prostitusi dengan sewa jam-jaman.
Namun saat dirazia, tidak ditemukan sasaran yang dimaksud. Banyak pihak menduga razia itu sudah bocor sebelum petugas datang.
Razia gabungan tersebut dipimpin Kabag Ops Polres Nganjuk Kompol Ondik Andrianto, dengan melibatkan personel gabungan TNI-Polri dan Satpol-PP setempat.
Adapun sejumlah kos-kosan yang dilakukan pemeriksaan dan pendataan oleh petugas lokasinya berada di Desa Tembarak, Desa Pelem, Desa Kepuh, dan Desa Nglawak.
Selain menggeledah setiap kamar. Petugas juga melakukan pendataan seluruh penghuni kamar sebagai langkah preventif.
Hingga razia berakhir, tidak ditemukan adanya pasangan bukan suami istri yang tinggal bersama. Sebelum meninggalkan lokasi, petugas menempel peraturan di setiap area kos-san.
Kompol Ondik mengingatkan bahwa operasi gabungan itu bertujuan untuk menciptakan situasi aman, tertib, dan kondusif di tengah masyarakat.
“Sinergi dengan Satpol-PP dan Denpom ini sangat penting agar pengawasan bisa lebih maksimal, tujuannya adalah menciptakan lingkungan aman sekaligus memberi rasa nyaman bagi warga,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso menambahkan bahwa razia gabungan merupakan langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi terselubung maupun tindakan asusila di lingkungan kos-kosan.
“Kami ingin memastikan tidak ada ruang bagi kegiatan yang melanggar norma sosial maupun hukum di Kabupaten Nganjuk. Pengawasan ini juga bagian dari menjaga kondusifitas wilayah dan ketertiban umum,” imbuhnya.
Kepolisian bersama instansi lain akan terus melakukan kegiatan serupa guna mencegah praktik asusila yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com
