Tuban, Jurnal Jatim – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tuban, Jawa Timur telah melaksanakan pelantikan pengurus dan Kohati periode 2025-2026 di ruang rapat paripurna Gedung DPRD setempat, Minggu (29/6/2025).
Pelantikan pengurus HMI Tuban mengusung tema Tekad Baru Revitalisasi HMI Sebagai Episentrum Gerakan Intelektual yang Mandiri, Kritis, dan Solutif.
Dihadiri Pimpinan DPRD Tuban, Jajaran Majelis Nasional (MN) KAHMI, Jawa Timur, para Presidium MD Kahmi Tuban, alumni, dan ormas kepemudaan hingga pelajaran yang ada di Bumi Ronggolawe Tuban.
Ketua Pengurus HMI Tuban, Agus Siswanto menyatakan kepengurusan baru ini menjadi momentum awal untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik dengan membawa nilai-keislaman, keindonesiaan.
“Semoga ditangan kepengurusan periode ini dapat mengembalikan ghiroh perjuangan HMI,” ujar Agus dalam sambutannya selepas dilantik.
Agus menambahkan, HMI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal kebijakan dan program pembangunan di Kabupaten Tuban demi kemaslahatan umat.
“Mahasiswa sebagai agen sosial control juga akan ikut mengawasi program pemerintah demi kemajuan Tuban kedepan,” imbuhnya.
Sekjen MN Kahmi, Syamsul Qomar mengingatkan HMI sebagai garda terdepan penjaga kultur harus berperan aktif dalam melelestarian nilai-nilai budaya, baik budaya lokal, nasional, maupun keislaman ditengah berkembangnya teknologi dan digitalisasi yang memudahkan budaya lain masuk.
“Kita harus menjadi penjaga kultur kebangsaan agar budaya kita tidak luntur,” serunya.
Menurut Syamsul Qomar ketika generasi muda tidak memegang teguh nilai-nilai luhur budaya yang adiluhung, maka mereka tidak akan peduli terhadap nasib bangsanya sendiri.
“Ini penyakit yang sudah mulai muncul. Diaman generasi muda enggan berpartisipasi di lembaga organisasi mahasiswa, sosial maupun organisasi kemanusiaan,” bebernya.
Karena itu, ia mendorong kepada para kader HMI untuk menggelar kegiatan-kegiatan produktif dan terus mengasah potensi agar mampu membawa perubahan di tingkat daerah melalui ide dan gagasannya.
“Kader HMI harus mandiri dalam pola pikir dengan memberikan publik service kepada Pemerintah Kabupaten Tuban. Tak hanya kritis tetapi harus solutif,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Presidium MD Kahmi Tuban, Arif Wibowo menceritakan organisasi mahasiswa yang didirikan pada 5 Februari 1947 di Jogjakarta ini mulai lahir dan tumbuh di Tuban pada 2006, yang penuh tantangan hingga berhasil berkembang dan terus memunculkan kader-kader potensial.
Setiap generasi kepengurusan memiliki tantangan berbeda. Ia menilai tantangan yang dihadapi generasi kepengurusan saat ini jauh lebih berat seiring perkembangan digitalisasi dan keterbukaan informasi.
“Untuk itu fondasi pengkaderan harus diperkuat dan menyusun visi misi yang jelas,” tuturnya.
Arif, mengungkapkan HMI sebagai wadah pergerakan kemahasiswaan harus kembali membangun fraksi-fraksi intelektual dan ruang dialektika yang sudah menjadi tradisi para pendahulunya.
“Melalui cara itu maka kita akan bisa bertahan dan melampaui kerasnya zaman,” pungkasnya.
Rangkaian pelantikan HMI Tuban diwarnai gelaran seminar kepemudaan yang bertajuk “Prospek Pemuda Dalam Menyongsong Kepungan Industri di Bumi Ronggolawe”.
Sebagai pemateri, Kepala Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Hubungan Industrial Disnakerin Tuban Lusiana, Ketua DPRD Tuban Sugiantoro, Pengamat Industrialisasi Rifki Mukhlason, serta Jurnalis Tuban sekaligus Pengurus Karang Taruna Jawa Timur, M. Abdul Rohman.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com