Kediri, Jurnal Jatim – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri melalui program balik gratis 2025 mengantar 200 orang pemudik kembali ke kota asal, dengan empat bus rute Kediri–Surabaya dan Kediri–Jakarta.
Kepala Dishub Kota Kediri, Didik Catur, menyampaikan program balik gratis 2025 ini memasuki tahun kedua pelaksanaan.
“Tahun lalu kami hanya melayani 100 orang dengan rute Kediri–Surabaya. Alhamdulillah tahun ini bisa kami tingkatkan, tidak hanya dari sisi kuota tapi juga rutenya,” kata Didik saat melepas keberangkatan para pemudik balik merantau.
Dishub Kota Kediri mencatat bahwa 66 persen peserta balik gratis adalah warga dengan KTP Kota Kediri, sementara 34 persen sisanya berasal dari luar daerah yang sempat mudik ke Kediri.
Didik mengatakan balik gratis tersebut untuk menekan angka kecelakaan dan kemacetan akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi saat arus balik Lebaran.
Selain itu, juga membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama perantau yang harus kembali ke kota tujuan untuk bekerja atau menempuh pendidikan.
Tidak hanya itu, juga bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah, bersinergi dengan berbagai program lain seperti operasi pasar murah dan gerakan pangan murah.
Dishub menggandeng perusahaan otobus lokal yang telah memiliki legalitas resmi dan terdaftar di Kementerian Perhubungan, serta memastikan seluruh armada dan awak bus dalam kondisi prima melalui pemeriksaan teknis dan administratif.
“Bagi para perantau, jangan lupakan Kota Kediri. Kami yakin, Kediri tetap jadi kota yang ngangeni,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Kediri, Qowinmuddin Thoha yang hadir melepas pemudik mengapresiasi antusiasme masyarakat yang luar biasa.
“Ini bukti bahwa program ini tepat sasaran dan sangat dibutuhkan. Semoga tahun depan kuotanya bisa ditambah lagi,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kota Kediri pada 2024 lalu meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan atas prestasi dalam pengelolaan transportasi kota.
Penghargaan tersebut menjadi semangat tambahan bagi Pemkot Kediri untuk terus menghadirkan program-program pro-rakyat yang bermanfaat dan berkelanjutan.
Terpisah salah satu peserta program balik gratis Kirana Madya Rahina mengaku senang adanya program balik gratis 2025 tersebut.
“Pembelian tiket, api maupun tiket bus sulit, selain itu harga tiket juga terbilang mahal,” kata mahasiswa Universitas Indonesia ini.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com