Jaring Atlet Berkuda, Ratusan Kuda se Jatim Ikuti Pacuan Kuda di Kediri

Kediri, Jurnal Jatim – Kejuaraan pacuan kuda tingkat Jawa Timur (Jatim) digelar di Lapangan Desa Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Minggu (22/12/2024) pagi.

Event yang diselenggarakan oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) untuk menjaring bibit atlet berkuda itu diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Jatim.

“Ada 19 kabupaten dan kota yang hadir untuk mengikuti kejuaraan hari ini,” kata Ketua Pordasi Jatim Sentot Djamaludin, kepada wartawan.

Menurutnya, turnamen itu untuk menjaring atlet-atlet di Jawa Timur dalam persiapan Porprov menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2025.

“Pada PON lalu Jawa Timur meraih posisi nomor tiga, dapat medali emas satu, perak 31. Semoga pada PON selanjutnya bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Terkait pelaksanaan Kejurprov Jatim, Sentot menyebut bahwa Pordasi Jawa Timur tengah menggodok venue baru yang presentatif. Rencana awal di Sidoarjo berpotensi berubah karena track yang terlalu kecil.

“Mohon maaf kuda saya yang lari Kemarin saya taruh di level 3 saja enggak bisa belok, sudah ada beberapa gambaran lokasinya di Pasuruan dan juga Blitar,” katanya.

Sementara Ketua Panitia Kejuaraan Pacuan Kuda, Yudha Galih Pratama Putra yang juga perwakilan dari Pordasi Kabupaten Kediri mengungkapkan turnamen itu dirancang untuk menjaring bibit unggul atlet berkuda.

“Ini salah satu persiapan kami menuju Porprov 2025. Kami berharap turnamen ini dapat menemukan joki berbakat yang mampu mengharumkan nama Kabupaten Kediri,” katanya.

Ia menjelaskan, turnamen itu diikuti oleh 147 kuda dari 11 Pengkab (Pengurus Kabupaten) di Jatim. Kabupaten Kediri sebagai tuan rumah mengirim 65 kuda, menjadi salah satu daerah dengan jumlah peserta terbanyak.

Adapun sistim perlombaannya, pemenang ditentukan berdasarkan kecepatan dalam pacuan, dengan juara diambil dari peringkat pertama hingga ketiga. Proses pendaftaran hingga drawing dilakukan sebelum lomba untuk memastikan fair play.

Kejuaraan tersebut menyediakan total hadiah sejumlah Rp80 juta yang dibagi berdasarkan kelas pacuan, mulai dari kelas A hingga J. Untuk pembagian kelas ditentukan berdasarkan ukuran kuda, bukan usia.

“Kelompok umur memang ada, tetapi pembagian kelas ditentukan berdasarkan ukuran kuda. Ini dilakukan untuk menjaga persaingan tetap kompetitif, ” kata dia.

Ia menambahkan bahwa meski pacuan kuda masih diminati kalangan tertentu, namun popularitasnya terus meningkat. Kini, acara itu juga menjadi bagian dari kegiatan resmi pemerintahan daerah.

“Semoga melalui turnamen ini, bisa menemukan bakat-bakat unggul. Karena Pordasi Kabupaten Kediri sendiri telah menargetkan di ajang Porprov 2025 menjadi juara umum,” tandasnya.

Dapatkan update menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter .com.