Jombang, Jurnal Jatim – Jelang pencoblosan 27 November 2024, sejumlah kader sekaligus pendiri partai Gerindra di Jombang secara mengejutkan menyatakan pindah haluan dan memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang Mundjidah-Sumrambah.
Padahal, partai berlambang kepala burung Garuda ini merupakan pengusung pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, Warsubi-Salman (WarSa),
Mereka pindah haluan dengan alasan partai besutan Prabowo Subianto itu hanya dikuasai segelintir orang yang merupakan keluarga dari calon bupati (Cabup) Warsubi.
Ratno Hadi Siswanto salah satu deklarator atau pendiri partai Gerindra di Jombang mengatakan pada 2009 ia turut mendirikan partai Gerindra yang saat itu diketuai oleh Siswoyo.
Kemudian, pada pilkada Jombang 2024 ini, ia menyebut para kader Gerindra Jombang, tidak lagi peduli dengan paslon yang diusung oleh partainya. Hal itu karena ada beberapa persoalan yang memengaruhinya.
“Saya ini salah satu deklarator partai Gerindra, pada tahun 2009, pertama kali ada Gerindra di Jombang, yang diketuai oleh pak Siswoyo,” kata Hadi kepada wartawan, Sabtu (23/11/2024).
Ia pun menjelaskan alasan para kader dan pendiri partai Gerindra beralih dukungan dari Paslon WaRsa ke Mundjidah-Sumrambah dalam pilkada Jombang tahun ini. “Karena banyak teman-teman yang kecewa,” ucapnya.
Selama pilkada Jombang 2024, disebut dia, struktur pengurus partai Gerindra, mulai tingkat ranting, PAC hingga DPC tidak ada yang dilibatkan dalam pilkada. “Dipakai itu saat dibutuhkan, kalau gak dibutuhkan ya sudah gak dipakai lagi,” katanya,.
Ia mencontohkan saat kampanye pasar WarSa, para kader maupun pengurus strukturtural tidak dilibatkan. “Contoh simpel kemarin ada beberapa, dimana mantan ketua saya partai (Gerindra) di sebelah rumahnya ada kegiatan pasar WarSa, tetapi mantan ketua saya ini tidak diberi tau bahwa di situ ada acara WarSa,” kata Hadi.
Adanya kondisi tersebut, Hadi mengaku kader maupun pengurus strukturtural, merasa tidak dimanusiakan oleh paslon WarSa maupun ketua Gerindra Jombang, Octadella Bilytha Permatasari yang merupakan putri dari cabup Warsubi.
“Maka teman-teman secara manusiawi, karena mereka (kader) punya perasaan tetapi tidak dimanusiakan manusia, maka teman-teman sepakat mendukung Mundjidah-Sumrambah,” tegasnya.
Selain itu, ia menyebut bahwa selama ini kader dan pengurus strukturtural Gerindra Jombang juga mengetahui rekam jejak masing-masing paslon.
Menurutnya, Mundjidah-Sumrambah memiliki rekam jejak positif dan bagus, “Karena sudah tau kinerjanya Bu Mundjidah dan mas Rambah pada periode tahun kemarin,” katanya.
“Mengapa kader tidak tegak lurus sama partai ya karena itu alasannya tadi. Kita sebenarnya tegak lurus sama partai tapi mereka yang baru datang tidak memanusiakan kita,” ucapnya.
Sugiono wakil ketua DPC Gerindra Jombang menambahkan bahwa selama ini kader partai Gerindra maupun pengurus strukturtural tegak lurus terhadap partai.
Namun, pada pilkada Jombang ini, partai besutan Prabowo itu melabuhkan pilihan terhadap sosok figur yang kurang tepat. Bahkan, Sugiono menyebut figur ini memiliki track record (rekam jejak) yang kurang baik.
“Kita ini kan jelas struktur partai Gerindra, saya ini posisinya kan juga wakil ketua (DPC) Gerindra Jombang, saya ini juga kakorcam (ketua koordinator kecamatan) DPR (pileg),” ujar purnawirawan TNI ini.
“Seharusnya memang kita tegak lurus terhadap rekom yang diberikan DPP, tapi ini kan bukan pilihan partai, ini merupakan pemilihan figur pemimpin daerah, jadi kita cenderung merapat kepada orang yang amanah, pernah memimpin Kabupaten Jombang, yakni Bu Mundjidah dan mas Rambah,” lanjutnya.
Ia pun berharap agar pasangan Mundjidah Sumrambah bisa memenangkan pilkada Jombang 2024, sehingga ada keberlanjutan program pembangunan. Sebab pada era sebelumnya, program yang digagas putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu, terkendala pandemi covid-19.
“Kita harapkan kelanjutannya ada. Karena pada periode pertama kemarin ada kendala covid, sehingga tidak merata pembangunan itu, sehingga kita lanjutkan kiprahnya Bu Mundjidah dan mas Rambah,” ujarnya
Pasangan WarSa diusung 8 parpol parlemen dan nonparlemen yang bergabung menjadi Koalisi Jombang Maju. Yaitu partai Gerindra, PKB, PKS, Golkar, NasDem, Gelora, PAN dan PSI. Sementara Mundjidah-Sumrambah yang merupakan pasangan petahana diusung PPP, PDI Perjuangan, Demokrat dan sejumlah Parpol nonparlemen.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.