Kediri, Jurnal Jatim – Mendekati Pilkada Kediri 2024 marak kasus penipuan mencatut yang nama calon bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito.
Modusnya beragam untuk menjanjikan bantuan mengatasnamakan Dhito. ada yang mengaku sebagai Dhito secara langsung, ada pula mengaku utusan. Morban yang diincar rata-rata pengurus masjid atau TPQ.
Seperti yang terjadi belakangan ini, pelaku menghubungi pihak pengurus masjid atau TPQ melalui pesan whatsapp menyampaikan akan memberikan bantuan.
Pada satu kasus di Kecamatan Mojo, dalam situasi yang dibuat seakan darurat, pelaku harus segera mengirimkan uang ke panti asuhan. Uang itu akan dipergunakan untuk pengobatan salah satu anak panti yang sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Hanya saja karena tidak bisa mengirim saat itu, pelaku meminta korban mengirimkan sejumlah uang terlebih dahulu kemudian dijanjikan akan diganti. Supaya korban mau transfer, pelaku memainkan rasa iba korban.
Dalam kejadian tersebut, korban mengalami kerugian Rp23 juta. Kasus serupa juga terjadi di Kecamatan Semen dengan kerugian hingga Rp45 juta.
Dhito pun mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan cermat ketika menerima pesan akan mendapat bantuan tapi diminta mengirimkan uang.
“Hati-hati betul. Karena kalau saya memberikan bantuan itu biasanya masyarakat yang menghubungi dulu ke saya baru saya datang. Bukan saya menghubungi satu-satu,” ujar Dhito usai kampanye di Kecamatan Kayen Kidul, Kamis (7/11/2024).
Menurut Dhito, modus penipuan mencatut namanya itu tidak hanya terjadi saat masa pilkada 2024, melainkan sejak dirinya menjabat Bupati Kediri.
“Maka masyarakat harus lebih berhati-hati karena saya (dalam) memberikan bantuan atau program apapun tidak pernah menjanjikan tapi langsung program itu kita berikan sesuai kebutuhan,” katanya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.