Kediri, Jurnal Jatim – Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I Muhammadiyah Kediri digelar di salah satu Hotel di Jl Dhoho Kota Kediri, Kamis (24/10/2024).
Musypimda I dengan tema Muhammadiyah Mencerahkan Menuju Kediri Berkemajuan tersebut membahas tentang isu-isu strategis terkait pilkada dan konsen program Muhamadiyah baik pendidikan, kesehatan dan sosial.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kediri Ikhwan Nurhadi menyampaikan Musypimda akan membahas tentang misi-misi strategis dan permasalahan organisasi yang bersifatnya kekinian.
“Hasil musyawarah nanti, pimpinan daerah ada rekomendasi yang sifatnya internal dan rekomendasi sifatnya eksternal,” katanya di sela sela kegiatan Musypimda 1, Kamis (24/10/2024) sore.
Rekomendasi internal adalah untuk kebutuhan persyarikatan Muhammadiyah mulai dari PDM dan PCM serta ranting. Sedangkan, eksternal adalah rekomendasi yang sifat yang umum untuk umat dan pemerintah ataupun untuk yang lain.
Ikhwan mengatakan Muhammadiyah merupakan ormas sebagai partner dari pemerintah daerah ikut melaksanakan program-program pemerintah, apalagi sesuai dan persis yang dilakukan Muhammadiyah terkait pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi untuk kesejahteraan warga dengan mengembangkan pelaku UMKM.
Semua program-program Muhammadiyah ikut membantu pemerintah daerah (Pemda) di lingkup Kabupaten Kediri. Seperti, menanggulangi kemiskinan masyarakat dan membantu mencerdaskan anak-anak melalui sekolah Muhammadiyah.
“Dan membantu kesehatan masyarakat agar bisa sehat ada Rumah Sakit Muhammadiyah serta membantu anak-anak yatim dan miskin bisa kita kelola lewat panti asuhan Muhammadiyah, “ujarnya.
Terkait menjelang pemilihan Bupati dan pemilihan Gubernur Jawa Timur, Ikhwan menegaskan, harus bersikap dan harus memilih.
“Kita harus mempunyai sikap harus memilih calon pemilihan Bupati dan pemilihan Gubernur Jawa Timur siapa? Yang nanti akan di musyawarahkan bersama, oleh sebab itu musyawarah itu adalah kegiatan tertinggi dalam persyarikatan,” katanya
Hasil dari musyawarah sudah disepakati bersama itu diharapkan tidak ada persoalan dikemudian hari.
“Kalau sudah jadi sebuah keputusan maka tugas kita untuk menyampaikan ke warga Muhammadiyah baik mulai tingkatan tertinggi sampai tingkat bawah, tapi di luar struktural Muhammadiyah,” tegasnya.
Ikhwan juga menegaskan bahwa secara struktural di organisasi Muhammadiyah bersikap netral dan tidak diperbolehkan mendukung paslon tertentu.
Tetapi warga Muhammadiyah di bawah butuh rekomendasi dari pimpinan. “Mereka mesti tanya harus memilih siapa? Nanti akan membentuk tim sendiri di luar struktur Muhammadiyah. Bisa jadi seperti itu. Bisa mengatasnamakan warga Muhammadiyah tetapi tidak melalui struktur organisasi,” ucapnya.
Hadir sebagai pemateri, Ketua Lembaga Hikmah Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jawa Timur Muhammad Mirdasy dan Wakil Ketua PWM Jawa Timur Muh. Khoirul Abduh.
Tampak hadir pula, Sekda Kediri Solikin, jajaran pengurus Muhammadiyah Jawa Timur, pengurus Muhammadiyah Kediri tingkat cabang dan ranting, organisasi otonom (Ortom) tingkat Daerah, unit pembantu pimpinan (UPP), warga Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah).
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.