Kediri, Jurnal Jatim – Rina, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) di Kediri, Jawa Timur berhasil mengoptimalkan Rosela menjadi berbagai produk olahan. Bahkan produk penjualannya tembus hingga pasar internasional.
Rina bercerita saat itu dirinya meminta Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk memberikan pendamping usaha pengolahan rosela yang dijalaninya.
Dulu, kata Rina untuk harga rosela per kilogram kisaran Rp25 ribu. Usai mendapatkan perhatian dan dijadikan sebagai komoditas unggulan oleh Dhito, harga rosela melonjak drastis. Bahkan, bisa menyentuh Rp70-80 ribu per kilogramnya.
“Untuk (rosela) punya saya pribadi sudah sampai ke Prancis, Mas,” kata Rina, Selasa (1/10/2024).
Dengan pendampingan yang diberikan Pemkab Kediri melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) pada saat itu, Rina mampu memperkuat usahanya hingga memproduksi berbagai varian olahan rosela.
“Teh (rosela) celup ada, sirup ada, ada 22 varian,” kata pemilik UMKM Rosela asal Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri ini.
Rin mengucapkan terima kasih kepada Dhito yang telah membantunya dengan perhatian lebih terhadap sektor UMKM.
Sementara itu, Dhito mengatakan bahwa Rina mengusulkan pendampingan melalui Jumat Ngopi yang merupakan agenda rutin yang digelar Dhito untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Diceritakan Dhito, pada saat itu, Rina mengeluhkan harga rosela anjlok. Dengan kondisi itu, pihaknya menyarankan agar Rina bisa melakukan diverifikasi produk sekaligus mendapatkan pendampingan dari dinas terkait.
“Alhamdulillah, hari ini kita menjaga harga rosela,” kata Dhito yang maju lagi menjadi Calon Bupati Kediri di Pilkada 2024 ini.
Hal itu diakui oleh Dhito. Bahwa rosela dimungkinkan untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Kediri. Sebab, di wilayah barat Sungai Brantas, dapatkan ditemukan tanaman berwarna merah ini.
Selain Rosela, Dhito juga meminta agar komoditas Mangga Podang yang menjadi khas Kabupaten Kediri bisa terus dijaga kualitasnya. Pihaknya mengkhawatirkan harga Mangga Podang bisa turun jika para petani tidak bisa menjaga kualitas.
“Saya mengimbau kepada para petani Mangga Podang untuk tidak membooster Mangga Podang, biarkanlah masak pohon,” pungkas Dhito saat kampanye di Sidomulyo Kecamatan Semen.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com. No tags for this post.