Program Pertanian Bermanfaat, Ribuan Petani Dukung Dhito-Dewi Pimpin Kediri Lagi

Kediri, Jurnal Jatim – Ribuan petani Kediri mendukung pasangan Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa atau untuk memimpin Kediri lagi.

Pemberian dukungan lantaran program-program dalam sektor yang diusung pasangan petahana yang maju lagi pada 2024 itu dirasakan manfaatnya.

“Memang program-program yang sudah dijalankan sangat dirasakan oleh petani,” kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kediri Tarwa Mustofa, usai terhadap Dhito-Dewi Kawasan Taman Hijau, , Kediri, Sabtu (21/9/2024).

Selain KTNA, ikut pula bergabung dalam deklarasi tersebut 10 distributor pupuk dan asosiasi kios pupuk. Keseluruhan ada sekitar 2000 petani yang hadir dalam deklarasi itu. Mereka merupakan perwakilan kelompok tani maupun gabungan kelompok tani dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri.

Mustofa menilai berbagai program telah dilakukan oleh Dhito bersama Dewi. Seperti penyaluran sarana prasana pertanian mulai saluran , jalan usaha tani, hingga peralatan pertanian. Bahkan, bantuan drone untuk penyemprotan juga diberikan bagi petani.

Selain bantuan fisik, juga memberikan program pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi petani seperti pembuatan pupuk organik. Pihaknya tak memungkiri, salah satu solusi Ketika ada keterbatasan pupuk yakni dengan pupuk organik.

“Untuk organik ini tidak langsung instans, tapi sudah ada yang berjalan,” katanya.

Petani juga mengapresiasi penambahan kuota pupuk saat ini. Berdasarkan usulan pemerintah, Kabupaten Kediri pada 2024 ini mendapat tambahan kuota .

Secara rinci, pupuk urea meningkat dari 21.175 ton menjadi 36.207 ton atau naik 71 persen. Pupuk NPK yang awalnya 19.042 ton kini menjadi 40.698 ton atau naik 114 persen. Bahkan pupuk organik yang sebelumnya tidak menerima alokasi, kini mendapatkan 6.730 ton.

Para petani berharap jika Dhito-Dewi kembali terpilih sebagai kepala daerah agar melakukan pertemuan rutin dengan petani.

Dhito yang hadir dalam pertemuan tersebut mengamini keinginan para petani itu. Ia mengatakan bahwa nantinya jika kembali mendapat mandat dari masyarakat untuk memimpin Kabupaten Kediri lagi akan mengagendakan pertemuan dengan petani minimal 6 bulan sekali.

Pada kesempatan itu, Dhito juga menyerukan saat pilkada 2024 supaya memilih pemimpin berdasarkan rekam jejaknya.

Ia mengutip kalimat dari Johannes Leimena, Kesehatan di era Soekarno, yang berbunyi politik bukan alat kekuasan tapi etika mengabdi, menurut Dhito yang terpenting menjadi pemimpin bagaimana dirinya mengabdi untuk rakyat.

Hal itulah yang mendorongnya kerap turun bertemu dengan masyarakat, termasuk petani. Dhito selalu mengajak berdiskusi, mendengarkan persoalan yang disampaikan untuk dicarikan solusi.

“Siapapun nanti 27 November bukan soal Dhito, bukan soal Dewi tapi ini persoalan Kabupaten Kediri 5 tahun ke depan anda mau bawa kabupaten ini ke arah mana,” katanya.

Dapatkan update menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter .com.