Nganjuk, Jurnal Jatim – Kecelakaan terjadi di perlintasan terjaga dan berpalang pintu di Desa Pehserut, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (28/9/2024).
Kecelakaan tersebut melibatkan mobil pikap dengan kereta api Gajayana relasi Malang-Gambir pada pukul 17.52 WIB.
Kejadian itu sempat membuat heboh warga yang berada di sekitar lokasi lantaran suara tabrakan begitu keras hingga menyebabkan mobil pikap hancur rusak parah.
Kanitlaka Satlantas Polres Nganjuk Iptu Roni Andrean Suharto mengatakan bermula kendaraan Isuzu pikap bopol AG 9868 VA dikemudikan AS berjalan dari selatan ke utara dengan kecepatan sedang.
Sampai di perlintasan rel kereta api berpalang pintu mengalami selip ban kemudian kendaraan tidak bisa berjalan, tidak lama kemudian kereta melintas dari arah timur ke barat.
“Karena jarak terlalu dekat akhirnya terjadilah laka lantas,” kata Roni.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, menambahkan kejadian diawali mobil pikap pengangkut bawang melintas di perlintasan jalur kereta api tepatnya di JPL 96 di antara Stasiun Sukomoro-stasiun Nganjuk.
“Tiba-tiba saja mobil itu mogok di tengah rel kereta api,” katanya, Sabtu (28/9/2024).
Bersamaan itu melintas kereta api Gajayana dari timur. Jarak yang cukup dekat membuat kecelakaan tak terhindarkan. Tabrakan keras membuat mobil rusak parah hingga nyaris tak berbentuk.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka luka akibat kejadian tersebut,” ujarnya.
Namun, Kuswardojo menyebut insiden itu mengakibatkan KAI mengalami kerugian berupa kerusakan pada bagian depan lokomotif kereta api Gajayana, dan harus berhenti untuk dilakukan perbaikan.
Selain itu terdapat 4 perjalanan KA yang mengalami gangguan akibat kecelakaan lalulintas di perlintasan tersebut.
Yaitu KA Gajayana berangkat lambat 70 menit dari Stasiun Nganjuk; KA Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta berangkat lambat 5 menit dari Stasiun Sukomoro; KA Singasari relasi Blitar-Pasarsenen berangkat lambat 10 menit dari Stasiun Sukomoro dan KA Wijayakusuma berangkat lambat 9 menit dari stasiun Sukomoro.
“Kereta Api Gajayana kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 19.07 WIB setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap rangkaian kereta dan penggantian lokomotif untuk memastikan keselamatan perjalanan,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelanggan, kata Kuswardojo, KAI memohon maaf atas keterlambatan yang terjadi dan segala ketidaknyamanan yang dialami.
KAI juga telah memberikan service recovery kepada pelanggan yang terdampak, serta memastikan perjalanan dapat kembali berjalan dengan aman dan nyaman.
Kuswardojo mengatakan, KAI Daop 7 Madiun kembali mengingatkan masyarakat, terutama para pengguna jalan, akan pentingnya berhati hati dan dan waspada saat melintasi perlintasan sebidang.
“Kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mematuhi rambu-rambu di setiap perlintasan sebidang. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya kehati-hatian saat melintasi perlintasan kereta api,” katanya.
Menurutnya, keselamatan selalu menjadi prioritas utama. Pastikan untuk berhenti, tengok kiri dan kanan, dan hanya melintas ketika kondisi aman.
“Pelanggaran di perlintasan sebidang tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian besar, baik bagi masyarakat maupun PT KAI,” tandasnya.
KAI terus berkomitmen bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang, termasuk melalui sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya mematuhi aturan keselamatan.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.