Kediri, Jurnal Jatim – Warga Desa Jongbiru Kecamatan Jongbiru Kediri tumpengan dan do’a bersama beroperasi jembatan Jongbiru hari ini, Jumat (26/7/2024).
Tumpengan dilaksanakan sekitar jembatan pada Kamis (25/7/2024). Hadir Bupati Kediri Hanindhito Himawan. Usai doa bersama, bupati yang akrab dipanggil Mas Dhito itu memotong tumpeng lalu diserahkan kepada Pj Kepala Desa Mugiyo. Dilanjutkan makan bersama.
Dhito bersyukur bisa bersama warga Jongbiru. Ia juga meminta doa seluruh masyarakat kabupaten Kediri dalam acara tumpengan dan do’a bersama.
“Saya minta doanya dari seluruh warga Kabupaten Kediri besok Jam 10.00 jembatan Jongbiru sudah bisa beroperasi,” kata Dhito, Kamis (25/7/2024).
Selain itu, menurut Dhito, yang paling penting adalah warga Desa Jongbiru Kecamatan Gampengrejo bisa kembali merasakan manfaat dari jembatan.
“Jembatan ini sudah 7 tahun terputus dan kalau saya cek ternyata dari tahun 2012 sudah tidak beroperasi secara normal, cuman boleh motor yang lewat jembatan, ” ucapnya.
Ia bersyukur, atas doa masyarakat semua jembatan bisa terbangun. Dhito mengaku hanya perantara, kalau pembangunan jembatan itu sudah jadi tugas dirinya untuk memperjuangkan hal tersebut.
“Besok jam 10.00 Insya Allah jembatan jongbiru diresmikan dan bisa beroperasi,” tegasnya.
Menariknya lagi, yang membuat warga setempat senang, usai doa bersama atau syukuran semua warga Jongbiru bisa menikmati nasi pecel tumpang yang ada di sepanjang jembatan secara gratis.
“Yang penting makan dan minumnya apa dicatat. Nanti biar Mas Bupati yang bayar. Besoknya setelah peresmian semua warga bisa makan gratis lagi nasi pecel tumpang,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Dhito juga menyempatkan melihat jembatan dari atas hingga bawah jembatan, untuk memastikan lagi peresmian besok berjalan dengan baik serta lancar.
Salah satu warga sekitar Desi mengaku dengan diresmikannya jembatan jongbiru Kecamatan Gampengrejo Kediri akan membuat jalan kembali ramai yang selama 7 tahun sepi karena akses yang terputus.
“Senang sekali, karena dengan dibukanya jembatan, jalan bisa ramai kembali,” ujarnya.
Perempuan yang berjualan tahu lontong itu juga mengaku, bahwa konsumennya yang biasa membeli kebanyakan dari seberang jembatan jongbiru.
“Karena akses jembatan yang terputus, berdampak omzet yang menurun draktis, dikarenakan konsumennya yang mau membeli harus memutar jauh,” katanya.
Selain itu, terputusnya jembatan Desi mengaku, kalau hendak ke kota juga harus memutar terlalu jauh. Dengan dibukanya jembatan dirinya berharap jualannya bisa kembali ramai, dan jalan kembali lancar.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.