Briptu Rian Polisi Jombang yang Diduga Dibakar Istrinya di Mojokerto Meninggal

, – Briptu Rian Dwi Wicaksono atau (RDW) anggota Polres Jombang yang diduga Dibakar Istrinya Briptu FN di asrama Mojokerto pada Sabtu (8/6/2024) akhirnya meninggal dunia.

Polisi Jombang tersebut meninggal dalam perawatan di (RS) dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dengan luka bakar 96 persen.

Meninggalnya Briptu Rian ini dibenarkan Kasihumas Polres Jombang Iptu Kasnasin. Ia menyampaikan korban meninggal pukul 12.54 WIB di sakit.

“Mohon Doanya Rian Dwi Wicaksono (Korban Terbakar 96 persen) ΒΑ Satsamapta Polres Jombang Polda Jatim Meninggal Dunia Pukul 12.54,” kata Kasnasin, Minggu (9/6/2024).

Briptu Riyan merupakan anggota Satuan Samapta Polres Jombang. Kasnasin menyebut,  almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya Desa Sumberejo Plandaan Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

“Bapak Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi turut berduka cita atas meninggalnya almarhum. Semoga almarhum diampuni segala dosanya,” kata Kasnasin.

Diketahui, polisi wanita (polwan) briptu FN diduga membakar suaminya sendiri Briptu RDW (Briptu Rian) di kawasan asrama polisi di Jl. Pahlawan Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Mirisnya, korban dibakar hidup-hidup oleh sang istri saat di dalam rumah.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S Marunduri pun membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyatakan, bahwa kedua pelaku merupakan anggota Polri.

Untuk pelaku diakuinya berdinas di . Sedangkan untuk korban, merupakan anggota Polres Jombang.

“Pelaku dan korban merupakan . Dimana istri merupakan anggota Polres Mojokerto Kota dan korban merupakan anggota Polres Jombang,” ujarnya, Sabtu (8/6/2024).

Sebelumnya, Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan Kota Mojokerto dr Hesti Puspasari mengatakan, Briptu Ryan masuk di UGD pada Sabtu (8/6/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu, kondisi luka bakarnya cukup berat.

“Hampir seluruh tubuh. Karena luas tubuh yang kena ini sekitar 96 persen. Termasuk bagian kepala,” kata Hesti, Minggu (9/6/2024).

Hesti menyebut, kondisi korban yang ditangani dokter spesialis bedah sempat sadarkan diri, namun belum bisa berkomunikasi lancar karena terdapat luka dibagian wajah. Selain luka bakar, korban juga mengalami gangguan pernafasan.

“Kondisi pasien sadar. Untuk komunikasi terbatas karena di daerah wajah ikut terbakar. Saat ini kami masih berusaha menstabilkan pasien. Karena pasien terakhir masih agak sesak, ada gangguan saluran pernafsan,” ujarnya.

Kendati demikian, dikatakan Hesti, pihaknya sudah berkomunikasi RSUD dr Soetomo Surabaya melalui Sisrute. Hal itu sebagai langkah antisipasi apabila kondisi korban layak untuk dirujuk.

“Rencananya memang begitu, pasien transportabel kami akan merujuk ke RSUD dr Soetomo,” katanya.

Dapatkan update menarik hanya di .com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter .