Pasuruan, Jurnal Jatim – Bencana banjir yang melanda Pasuruan Jawa Timur yang saat ini kondisinya dilaporkan sudah surut menyebabkan 2 orang meninggal, Jumat (12/4/2024).
Banjir terjadi sejak Senin (8/4/2024) lalu. Banjir disebabkan oleh meluapnya Daerah Aliras Sungai (DAS) Welang, Kedunglarangan, Petung dan Badong akibat intensitas hujan sedang hingga lebat di wilayah hulu sungai sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi menyampaikan pada Selasa (9/4/2025) satu orang berusia 40 tahun meninggal dunia akibat tersengat listrik di Kabupaten Pasuruan.
Sedangkan di Kota Pasuruan satu anak berusia dua tahun tenggelam di sekitar rumahnya karena tidak bisa berenang ketika debit air meningkat.
Selama banjir terjadi, Sugeng mengatakan pihaknya telah mendistribusikan bantuan logistik maupun peralatan untuk penanganan banjir, yakni 4 unit perahu karet untuk evakuasi, bantuan makanan siap saji serta nasi bungkus untuk warga terdampak.
Selain itu BPBD Provinsi Jawa Timur turut mengerahkan tim Reaksi Cepat ke lokasi kejadian yang dilengkapi dengan 1 unit perahu karet, 1 unit mopel, 5 dus makanan siap saji dan air mineral.
Dikutip dari laman resmi BNPB, sejumlah kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan meliputi Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji, Rembang, Gondangwetan. Kemudian di Kota Pasuruan meliputi Kecamatan Gadingrejo, Purworejo, Panggungrejo dan Bugul Kidul.
“Selain pemukiman warga, akses jalan Surabaya-Probolinggo juga turut terdampak banjir tersebut,” ujarnya.
Sugeng mengimbau agar masyarakat yang melakukan mudik, bisa tetap melalui jalan tol karena tidak terdampak. Namun akses jalan umum Surabaya-Probolinggo ditutup sementara karena masih terdapat genangan air banjir.
Namun masyarakat dengan kendaraan roda dua dapat melewati jalan alternatif melalui Kecamatan Bangil, masuk ke Sukorejo, kemudian Purwosari baru sampai di Pasuruan.
“Walaupun jalannya memutar tapi lebih aman bagi pengendara motor,” ujar Sugeng.
Tim gabungan menggunakan sand bag di sekitar area sungai untuk mencegah luapan air di hulu tidak memasuki area pemukiman warga.
Ia menambahkan BPBD Kabupaten Pasuruan telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk melakukan normalisasi sungai sebagai langkah antisipasi ke depannya.
Sebelumnya masyarakat terdampak telah dievakuasi ke Balai Desa setempat dan saat ini telah kembali ke rumah masing-masing karena genangan air di beberapa kecamatan mulai surut.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.