Lamongan, Jurnal Jatim – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri prosesi Wisuda Tahfiz Quran Gerakan Lamongan Menghafal (GLM) 2024 di Alun-Alun Lamongan, Senin (22/1/2024).
Ia memberikan motivasi dan pengarahan pentingnya diversifikasi profesi dari kalangan penghafal Quran.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga memacu semangat 3.942 hafiz dan hafizah bahwa hafalan Quran merupakan aset masa depan mereka.
Terutama karena saat ini banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta hingga TNI dan POLRI membuka jalur pendaftaran khusus hafiz-hafidzah.
Bahkan, Khofifah menyebutkan peluang diversifikasi profesi untuk para hafidz kian terbuka lebar. Utamanya di bidang kedokteran dan siber.
Itu karena memori penghafal Quran dinilai mampu mengingat istilah medis dan rumus-rumus coding yang rumit.
“Sekarang penghafal Qur’an juga menjadi prioritas untuk jurusan kedokteran dan menjadi pakar coding karena ingatan yang tajam. Ini harus terus dibangun sinergitas antara pesantren dan sekolah, sehingga dapat menjalin hubungan dengan PTN yang sudah menyiapkan kuota untuk hafidzhoh di jurusan kedokterannya, serta menawarkan prodi coding,” katanya.
Khofifah juga mendorong sekolah dan pesantren para hafizah untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri yang telah menyiapkan kuota untuk penghafal Quran di program studi kedokteran dan menawarkan jurusan coding.
“Pak Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, sendiri sedang mencari hafidzoh untuk ditraining sebagai partner ahli coding. Ini adalah upaya untuk melakukan diversifikasi profesi melalui basis hafidah,” ujarnya.
Khofifah lalu menyampaikan apresiasinya kepada para hafizah. Ia mengajak untuk tidak lupa mengamalkan hafalan Qurannya, sebab Al-Quran menjadi penuntun hidup dan menjadi penyeimbang hidup bagi masyarakat.
“Hari ini yang diwisuda adalah para penghafal 30 Juz. Semoga ini menjadi referensi bagaimana Al-Qur’an menjadi penunjuk jalan yang terang bagi kita semua. Semoga apa yang telah dihapalkan dapat bisa membawa perubahan. Jangan lupa selalu diamalkan dan dijaga hafalannya terutama di hadapan gempuran gadget,” imbuhnya.
Di akhir, Khofifah memberi acungan jempol kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan beserta para ustaz dan ustazah, sekolah dan pesantren yang selalu memotivasi siswa-siswinya untuk mencintai Al-Quran dan menjadikannya pegangan hidup berbangsa dan bernegara.
Ia menceritakan Jawa Timur disebut sebagai daerah bercahaya berkat kehadiran para penghafal Quran di Bumi Majapahit.
“Dengan ini, generasi muda kita menjadi generasi akhlakul karimah. Mudah-mudahan ini akan mengantarkan anugerah dan manfaat bagi Jatim dan bagi indonesia. Alhamdulillah Pak Bupati punya program luar biasa untuk mengajak masyarakat Lamongan mengaji, manghafalkan, lalu mengamalkan. Terima kasih ustaz dan ustazah yang telah mendampingi anak-anak kita. Semoga semuanya senantiasa dimuliakan oleh Allah,” tutupnya.
Dalam prosesi wisuda itu, Khofifah berkesempatan langsung memindahkan tali peci toga 39 orang wisudawan yang meraih predikat Mumtaz dengan mendapat nilai 100. Ia juga menyerahkan beasiswa berupa tabungan Bank Jatim senilai Rp1 juta kepada para Hafidzhoh Mumtaz.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com