Surabaya, Jurnal Jatim – Sebanyak 652 guru formasi CPNS Tahun 2018 menerima SK (surat keputusan) redistribusi. Dengan begitu mereka kini bisa mengajar di madrasah dekat keluarga dan tempat tinggalnya.
SK penataan dan pemetaan itu diserahkan Kepala Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram didampingi Kepala Bagian Tata Usaha Santoso serta Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Sugiyo, di Hall Muzdalifah Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sabtu (30/12/2023).
Maram mengajak 652 guru yang baru menerima SK itu untuk bersyukur atas nikmat redistribusi yang kini telah terkabul.
“Atas kerja sama semua pihak yang terkait dengan upaya yang luar bisa, alhamdulillah penataan PNS guru formasi CPNS 2018 sukses dan saya meng-apresiasi kerja keras semua pihak untuk menyukseskan ini semua,” ujar Maram.
Menurut Maram, redistribusi guru itu mempertimbangkan dua hal yakni dimensi kemanusiaan dan dimensi dukungan regulasi mengedepankan prinsip-prinsip kemanfatan, keadilan, integritas (Bebas KKN, tidak dipungut biaya apapun/tidak ada pungli) dan keterbukaan.
Dikatakan Maram bahwa untuk redistribusi dilakukan penyusunan daftar kandidat usulan berdasarkan beban kerja guru, domisili, status perkawinan dan ranking kelulusan.
Terkait penataan dan pemetaan itu, Maram menjelaskan ketentuan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 36 Tahun 2018, bahwa tidak mengajukan pindah apapun sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) tahun sejak TMT PNS.
“Maka setelah diterima SK Pemetaan dan Penataan ini tidak boleh mengajukan lagi untuk mutasi,” ujar orang nomor satu di Kantor Kemenag Jatim ini.
Untuk itu, Maram berpesan agar penataan tersebut tidak disia-siakan. Artinya harus menunjukkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.
“Sehingga penyelenggaraan pendidikan pada madrasah dapat berjalan dengan lebih baik ddanmadrasah dapat menjadi contoh bagi penyelenggara pendidikan yang lainnya,” pesannya.
Sementara itu salah satu guru formasi CPNS 2018 yang menerima SK penataan dan pemetaan Aminatuz Zuhriyah mengucapkan rasa syukur. Sebab, penantian dan doanya selama hampir 5 tahun terjawab.
“Lega akhirnya bisa berkumpul bersama keluarga, bisa mendampingi ana-anak. Matur nuwun Bapak Kakanwil, Bapak Kabag TU, Bapak Kabid PendMa serta seluruh pihak yang telah memperjuangkan ini semua,” kata guru yang sudah 5 tahun bertugas di MAN 1 Mojokerto ini.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com