Petani Nganjuk Suarakan Aspirasi saat Mentan Kunjungan Kerja di Tuban

Nganjuk, Jurnal Jatim – Puluhan asal Nganjuk menyuarakan aspirasi saat menteri pertanian (Mentan) Andi Arman Sulaiman kunjungan kerja di Tuban, Jatim.

Kordinator petani dari Kabupaten Nganjuk Sarur Cahya Ramadhana, S.M bersama 36 orang petani saat itu datang ke Graha Adyana Merak Urak Tuban.

Di sana, mereka membentangkan spanduk bertuliskan cabut Permentan nomor 10 tahun 2022, alokasi cupet (sedikit) distribusi ruet (sulit) petani mumet (pusing) saatnya petani berdaya bukan diperdaya.

Sahrur mengungkapkan pihaknya menuntut peraturan menteri pertanian nomor 10 tahun 2022 dicabut, karena tidak relevan dengan kondisi ril di lapangan.

Menurut Sahrur, keberpihakan pemerintah terhadap petani perlu dipertanyakan, karena dalam Permentan itu, petani tidak diberikan kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri.

“Salah satu sarana produksi mereka, yakni hanya dua jenis saja yang disubsidi, yakni uria dan Ponska, jumlahnya pun juga dipangkas,” ujar Sahrur, keterangan tertulis, Sabtu (25/11/2023).

Lebih lanjut Sahrur mengatakan, selain puluhan petani dari Nganjuk, juga ada sejumlah petani dari Jember yang juga hadir di Tuban. Mereka dipimpin Jumantoro.

Di sana, mereka juga menyuarakan hal yang sama dan membentangkan spanduk yang dipasang di pagar gedung Graha Adyana.

“Bahkan saat itu petugas satpol PP melarang dan meminta Jumantoro untuk melepas spanduknya,” kata Sahrur.

melakukan panen dan tanam di beberapa titik di Kabupaten Tuban, di antaranya di Ngadipuro dan Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kamis (23/11/2023).

Gerakan panen tersebut dilakukan di 77 hektare dengan produksi rata-rata 7,5 sampai 8 ton per hektare. Sementara gerakan tanam dilakukan di lahan seluas 388 hektare.

Dalam kegiatan kali ini Mentan Amran, Gubernur Jawa Timur , Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky serta petani Tuban menanam padi varietas Inpari 32.

Usai panen raya, Mentan melakukan temu petani dan PPL se Jawa Timur dan perwakilan petani di Gedung Graha Adyana Merak – Urak, Tuban.

Sahrur menyebut atas kekompakan PPL dan petani membuat Mentan Andi Amran menyanggupi untuk mencabut Permentan yang tidak setrategis itu.

“Saat itu keputusan Pak Menteri disambut sorak sorai oleh sekitar 4 ribu orang yang hadir,” kata Sahrur menandaskan.

Dapatkan update berita menarik hanya di , Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com