Mafindo Gelar Kelas Prebunking di Jombang Cegah Penyebaran Hoaks Jelang Pemilu 2024

Jombang, – Mencegah penyebaran hoaks pada pemilu 2024, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar kelas Prebunking di Kabupaten Jombang, .

Kelas Prebunking dilaksanakan di salah satu hotel di daerah itu. Diikuti penyelenggara pemilu, Dinas Kominfo, Ormas LSM dan juga sejumlah wartawan dari .

Setidaknya ada lima orang fasilitator yang dihadirkan oleh Mafindo dalam bertujuan untuk menangkal hoaks tersebut.

Para fasilitator menyampaikan mengenai bahayanya hoaks kepada para peserta. Selain itu, juga menjelaskan perbedaan prebunking dan debunking.

“Kalau prebunking itu hoaksnya belum ada, tapi kita sudah bisa memperkirakan hoaks yang akan muncul jelang pemilu. Sedangkan, debunking adalah cara mengantisipasi hoaks yang sudah muncul,” kata seorang fasilitator Anik Nur Qomariah.

Seusai mendapatkan penjelasan dari para fasilitator,para peserta diminta praktik untuk membedah berbagai kasus hoaks.

Koordinator wilayah Mafindo Jombang Wahyu Subianto menyebut kelas Prebunking merupakan bagian upaya menangkal hoaks dan cek fakta.

Selama ini telah bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (), juga didukung oleh Cekfakta.com dan Google News Initiative, itu sejak 2022.

“Kami menjadi organisasi periksa fakta pertama di Indonesia sejak 2016, di Jombang sejak 2018. Pada prinsipnya independen, netral, nirlaba dan kerelawanan,” kata Wahyu dalam sambutannta jelang pelatihan Prebunking tersebut.

Wahyu menjelaskan tugas Mafindo adalah memerangi hoaks dan mendorong kemajuan di Indonesia. Untuk itu Mafindo dalam perkembangannya memiliki perwakilan di 40 kabupaten atau Kota di Indonesia.

“Sejauh ini sudah berbagai lembaga bekerjasama dengan Mafindo, karena momen Pemilu 2024 kita akan membangun kolaborasi lebih konsen ke Lembaga penyelenggara Pemilu,” ujarnya.

Termasuk, kata Wahyu pelatihan Prebunking kali ini. Pihaknya menghadirkan berbagai fasilitator yang bersinggungan langsung dengan antisipasi penyebaran berita bohong, atau hoaks mendekati pelaksanaan Pemilu 2024 nanti.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan dari PWI Jombang, Moh Safi’i mengaku jika pelatihan tersebut menarik dilakukan.

Menurut dia, tidak hanya mengenali berita bohong (hoaks), tetapi tentunya langkah pencegahan menjadi penting dalam pesan yang disampaikan oleh Fasilitator.

“Sekarang banyak orang mulai atau tidak, tapi langkah melakukan pencegahan, di situlah pentingnya untuk di sini,” kata sekretaris PWI Jombang itu.

Dapatkan update berita menarik hanya di , Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.