Jaga Stok Pangan di Kabupaten Kediri, Mas Dhito Genjot Produktivitas Beras

Kediri, Jurnal Jatim – Mengantisipasi dampak El Nino dan menyikapi perkembangan isu pembatasan beras, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama jajaran melakukan pertemuan untuk menjaga ketersediaan stok pangan di kabupaten setempat.

Diketahui, akibat dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan, belakangan beredar kabar negara pengekspor beras seperti India melakukan pembatasan untuk menjaga keterjagaan stok dalam negeri.

“Mas Dhito fokus masalah pangan apalagi ada El Nino kemudian isu pembatasan impor beras dari India jadi beliau sudah _ancang- ancang_ (persiapan berbuat sesuatu),” kata Kepala dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih.

Menurut Tutik, melihat data yang ada, di Kabupaten Kediri masih aman. Hanya saja, berdasarkan laporan dan Perkebunan (Pertabun) Kabupaten Kediri, pada Agustus sampai Desember luasan lahan yang ditanami hanya tersisa 20 persen.

“Ini yang perlu penyikapan, artinya dengan panenan yang sedikit dari luasan lahan ini kebutuhan harus tetap tercukupi biar tidak tergantung sama ,” ungkapnya.

Melihat situasi yang ada, guna menjaga stabilitas dan pasokan beras, langkah yang dilakukan yakni dengan terus memantau stok cadangan beras di 30 lokasi penggilingan, termasuk Bulog, kemudian pantauan harga dan menggenjot produktivitas beras.

“Sesuai arahan Mas Dhito produktivitas juga harus naik,” tuturnya, Sabtu (26/8/2024) lalu.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Pertabun) Kabupaten Kediri Rini Pudyastuti menyebut untuk menjaga stabilitas pangan pihaknya konsentrasi pada budidaya.

Untuk meningkatkan produktivitas, teknologi pertanian yang telah didemplotkan di semua untuk bisa diterapkan petani. Dicontohkan hasil teknologi pertanian yang diterapkan dapat menaikkan produksi hingga delapan ton per hektar.

“Rata-rata sekarang itu enam ton, tapi dengan demplot yang dilakukan bisa delapan ton,” bebernya.

Melalui keberhasilan itu, diharapkan dengan lahan tanam yang lebih luas, dapat menggenjot produktivitas beras. Adapun luasan lahan padi di Kabupaten Kediri dalam satu tahun yakni 45 ribu hektare dengan produktivitas gabah kering 30 ribu ton/tahun.

Berkurangnya lahan pertanian padi, salah satunya karena saat musim untuk lahan yang tidak menggunakan saluran irigasi full sebagian petani beralih ke tanaman jagung. Hal ini karena dari segi perawatan komoditas jagung tidak membutuhkan perawatan lebih dibandingkan padi.

“Beberapa tahun ini padi turun tapi jagung naik, jadi hanya alih komoditas,” tandasnya.

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com