Jombang, Jurnal Jatim – KH Abdus Salam Shohib atau Gus Salam diberhentikan PBNU dari jabatannya sebagai Wakil Ketua PWNU Jatim (Jawa Timur).
Pemberhentian tersebut berdasarkan surat nomor 831/PB.03/A.I.03.44/99/08/23 tertanggal 8 Agustus 2023.
Surat itu perihal pemberitahuan hasil rapat harian syuriah dan Tanfidziyah PBNU. Ditandatangani oleh Ketua Drs.H.Abdullah Latopada, MA dan wakil Sekretaris Jenderal H Faisal Saimima dengan stempel resmi PBNU.
Pencopotan Gus Salam dari jabatannya wakil ketua PWNU diduga buntut menggugat PBNU Rp1,5 miliar terkait SK PCNU Jombang Jawa Timur.
Gus Salam menyatakan dirinya menerima dengan lapang dada terhadap apapun keputusan PWNU Jatim dan PBNU.
“Tentu menerima dengan lapang dada, sebagai konsekuensi dari tindakan saya,” ujar putra dari KH Shohib Bisri Denanyar Jombang ini dalam keterangan tertulis, Kamis (17/8/2023)..
Bagi cucu pendiri NU KH Bisri Syansuri Denanyar Jombang ini, berkhidmat di NU merupakan manifestasi dari kebanggaan, kecintaan dan kewajiban sebagai santri.
“Dan berharap semoga tetap diakui sebagai santri oleh para pendiri Nahdlatul Ulama (NU),” ujar katanya.
Pengasuh pondok pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang itu juga berterimakasih terhadap keputusan yang dikeluarkan PBNU.
Menurut Gus Salam, keputusan yang tertuang dalam surat tersebut ia anggap sebagai nasihat dan wasiat.
“Saya hanya bisa mengajak kepada semuanya agar terus menjaga kerukunan, kekompakan dan keikhlasan dalam berkhidmat di jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” ujar kiai Salam.
Ia menegaskan dirinya tetap berkhidmat di jam’iyyah Nahdlatul Ulama meski tidak lagi masuk dalam struktur kepengurusan. Gus Salam akan berkhidmat melalui jalur kultural.
Dirinya memohon maaf kepada segenap warga nahdliyyin, khususnya para Masyayikh-Habaib Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.
“Karena telah membuat kegaduhan dan keresahan. Saya terus berdoa, semoga jam’iyyah Nahdlatul Ulama mulai dari PBNU hingga Ranting dan Anak Ranting semakin baik dan berjaya dalam berkhidmat kepada ummat dan masyarakat,” ujarnya.
KH Abdus Salam bertindak sebagai legal standing (orang yang mempunyai hak) dalam gugatan PMH (Perbuatan Melawan Hukum) di PN (Pengadilan Negeri) Jombang nomor: 53/Pdt.G/2023/PN.
Gus Salam sebagai Mustasyar PCNU Jombang Masa Khidmat 2017-2022 dan sekaligus Mustasyar dalam susunan kepengurusan PCNU Jombang Masa Khidmat 2022-2027.
Dalam permohonan itu, Gus Salam dkk menggugat PBNU kerugian material sebesar Rp1,5 miliar atau tepatnya Rp1.540.001.926.
Selain PBNU, yang menjadi tergugat adalah kepengurusan definitif PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Jombang masa khidmat 2023-2024.
Sugatan lainnya, meminta agar PBNU mencabut SK (Surat Keputusan) kepengurusan definitif PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024.
Serta mengesahkan dan melantik hasil konfercab NU (Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama) pada 5 Juni 2022. Tergugat I dalah PBNU, sedangkan tergugat II PCNU Jombang 2023-2024.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.