Surabaya, Jurnal Jatim – Tim dosen Fakultas desain grafis Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tentang perancangan media promosi digital produk unggulan UMKM Tiara Handicraft di Kota Surabaya.
Sasarannya adalah pekerja difabel di bawah naungan Yayasan Bina Karya Tiara, berlokasi di Jl Sidosermo Indah II No.5, Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Adapun tim pelaksana PKM yakni Nanda Nini Anggalih, SPd, MD,s; Nova Kristiana, S.Sn, M.Sn; dan Drs. Eko Agus Basuki Oemar, M.Pd. PKM berlangsung selama sembilan bulan, mulai Maret hingga November 2022.
Dosen pelaksana PKM Unesa Nanda Nini Anggalih mengungkapkan Tiara Handicraft adalah salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya yang dikenal sebagai usaha yang tidak hanya bergerak dalam dunia bisnis, tetapi juga sosial.
Menurutnya, sejak pertama kali didirikan pada1995, produk yang dihasilkan oleh Tiara Handicraft sebatas pernak pernik handmade, seperti hiasan taplak meja, sarung bantal, hiasan toples dan hantaran, tas jinjing dan lain sebagainya.
Namun, seiring dengan perkembangannya produk Tiara Handicraft semakin bervariasi dan memiliki kategori yang lebih luas, yaitu dapat membuat karya dengan segala sesuatu yang berbahan tekstil.
“Tiara Handicraft saat ini memiliki 29 orang pekerja difabel yang dinaungi oleh Yayasan Bina Karya Tiara,” jelas Nanda dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Produk-produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang sangat baik dalam pengerjaannya, dan beberapa di antaranya telah beredar di pasar luar negeri.
“Hal tersebut menjadi bukti bahwa kaum difabel yang mempunyai keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka untuk berkarya jika disediakan fasilitas untuk mengasah kemampuan mereka,” ujarnya.
Dikatakan dia, kendala yang dihadapi Tiara Handicraft salah satunya adalah produk-produk yang dihasilkan belum dapat dipasarkan secara maksimal, karena belum memiliki katalog yang menampung banyaknya variasi jenis produk sehingga terkendala dalam pemasaran digital.
“Kendala yang dihadapi Tiara Handicraft salah satunya adalah produk-produk yang dihasilkan belum dipasarkan secara optimal, karena belum memaksimalkan pemasaran secara online atau digital marketing,” kata dosen desain grafis Unesa ini.
Transaksi Tiara Handicraft untuk pemasaran online dilakukan melalui website dan sosial media (Instagram), namun belum melakukan pemasaran melalui marketplace. Website Tiara Handicraft sudah bertahun-tahun tidak beroperasi karena konsumen lebih memilih untuk memilih sendiri produk pesanan mereka, sehingga katalog yang ada di website tidak lagi diperlukan.
“Sedangkan halaman sosial media Instagram konten feed Tiara Handicraft juga belum difungsikan dengan maksimal,” katanya.
Nanda mengemukakan solusi yang diusulkan oleh Tim peneliti berupa perancangan media promosi digital untuk produk-produk unggulan Tiara Handicraft. Promosi digital adalah kegiatan pemasaran melalui digital platform yang memanfaatkan internet untuk menjangkau target konsumen.
Ia menjelaskan, penetrasi digital UMKM memerlukan serangkaian atribut yang harus disediakan sebelum memasuki babak digital, seperti analisis kompitor, ulasan tentang existing brand, strategi konten, hingga foto produk yang sesuai agar dapat menjangkau calon konsumen yang lebih luas.
Sehingga tujuan dari penelitian itu adalah untuk merancang media promosi digital produk-produk unggulan Tiara Handicraft.
“Promosi digital adalah kegiatan pemasaran melalui digital platform yang memanfaatkan internet untuk menjangkau target konsumen,” ujarnya.
Dikatakan Nanda, penelitian ini dilakukan melalui dua tahap utama. Pada tahap pertama analisis data dan perancangan media promosi yang meliputi mendefinisikan marketing statement Tiara Handicraft.
Kemudian pernyataan masalah pemasaran dari hasil FGD tim peneliti dan pihak Tiara Handicraft, analisis kompetitor, perceptual map, analisis situation segmentation, penjabaran user persona, dan menentukan media promosi digital.
Lalu, tahap selanjutnya adalah produksi media promosi digital yang meliputi penentuan jenis konten marketing, optimalisasi mesin pencarian atau SEO (Search Engine Optimization) melaluihastag, perancangan moodboard, perancangan sketsa konten feed instagram, fotoproduk, pengambilan video, editing, publishing dan analisis feedback.
“Selanjutnya perancangan handbook sebagai panduan penerapan strategi promosi digital yang telah dirancang untuk diserahkan kepada pihak UMKM, dengan tujuan setelah pendampingan hasil perancangan masih bisa diterapkan untuk kedepannya,” tandasnya.
Nanda menambahkan, melalui PKM ini diharapkan mitra dapat mengoptimalkan digital marketing untuk memasarkan produknya secara online baik melalui sosial media, website maupun market place.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com