Jombang, Jurnal Jatim – Situs Candi Pundong Jombang diekskavasi lagi setelah 15 tahun ‘mangkrak‘ tak tersentuh. Ekskavasi lanjutan dilakukan tim ahli dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud kabupaten setempat.
Situs Candi Pundong di Dusun Watutangi, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Jombang itu pernah mendapatkan tindakan Eskavasi pada 2007 silam atau 15 tahun lalu. Namun, proses penggalian atau ekskavasi terhenti karena terkendala keberadaan tanah milik warga.
Arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan Jatim XI, Pahadi mengatakan sebenarnya pernah dilakukan ekskavasi pada 2007 yang waktu itu fokus ke hasil pusat struktur sumuran candi.
Pahami menyebut, hasil ekskavasi situs yang diduga bangunan Candi Pundong pada Abad ke 10, waktu itu masih sedikit sekali temuan didapat.
“Diakhir tahun ini (2022), dari Disdikbud Jombang bersama BPCB kembali melakukan ekskavasi situs Candi Pundong,” kata Pahadi, Selasa (29/11/2022).
Eskavasi kedua kali ini, dikatakan Pahadi, merujuk pada hasil temuan 15 tahun silam. Langkah penggalian dilakukan agar bisa mengetahui gambaran pagar yang mengelilingi bagian tengah candi.
Pada bagian tengah terdapat sumuran berbentuk persegi yang tersusun oleh batu bata berukuran 8 hingga 10 centimeter. Termasuk adanya temuan baru andesit dan peripih.
“Untuk permukaan tanah sebelumnya di atas permukaan tanah bangunan situs ini kurang lebih 80 cm – 1 meter. Intinya jika kita buka secara keseluruhan, kurang lebih sampai dua meter setengah untuk mencapai struktur paling bawah di Candi Pundong ini,” ujarnya.
Tim ahli ingin melihat pola halaman dari candi. Sejauh ini pihaknya juga belum dapat informasi apapun, termasuk situs itu ada perwara, atau ada pagar keliling atau candi-candi kecil lainnya.
“Yang jelas dari hasil ekskavasi 2007 ini merupakan data utama jadi acuan kita, bila ada kemungkinan besar di sekitar candi ini terdapat pagar keliling yang membentuk mandala atau membentuk ruangan dari candi,” ujarnya.
Namun, Pahadi belum mengetahui persis temuan struktur bangunan mandala yang mengelilingi situs tersebut. Hanya saja, ia juga mendapatkan info dari ketua ekskavasi sebelumnya, bahwa pernah dilakukan pengecekan mengunakan kotak tes spit di sisi Selatan.
“Setelah kita telusuri dari hasil tes spit ini belum menemukan struktur tambahan dari candinya ini sendiri. Semoga dari hasil pengalihan di sisi Selatan dan Utara bisa memunculkan struktur bangunan lainnya beserta ditemukan benda-benda yang mengarah situs ini apakah dari zaman sebelum era Majapahit atau tidak,” katanya.
Dalam ekskavasi situs itu, ia menyebut kondisi yang terkendala ada di sisi utara ada sebuah bangunan, sedangkan disisi arah sebelah barat akan dilakukan pemindahan septic tank milik rumah warga sekitar.
“Jadi untuk ekskavasi ke-2 situs Pundong ini, akan dikerjakan selama dua minggu kedepan di mulai hari ini. Untuk lokasi pembuangan air besar milik warga setempat ini, jika diperbolehkan bakal kita pindahkan ke tempat lainnya. Sementara selain juga terkendala debit air di sumuran candi, kita juga berharap kondisi cuaca juga mendukung dalam proses ekskavasi,” ujar Pahadi.
Pantauan di lapangan, tim BPK wilayah XI Jatim sudah menampakkan kembali batu bata Candi Pundong. Tim sudah memasang garis pembatas yang bakal digali terlebih dahulu, disisi sebelah timur dan selatan.
Sedangkan untuk pengalihan di sebelah barat beserta utara menunggu hasil temuan di penggalian pertama yang bakal ditaksir kurang lebih 4 sampai 5 hari.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com