Jombang, Jurnal Jatim – Tim operasi lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang melakukan upaya penyisiran di sekitar lokasi kejadian untuk mencari dua orang pelajar asal Mojokerto yang hilang diduga tenggelam di Dam Karet Menturus Sungai Brantas, Dusun Pulo Kunci, Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben.
Kepala tim operasi lapangan BPBD Jombang, Abdi Purwoko mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim dan peralatan untuk upaya pencarian korban.
“Pencarian pertama kami turunkan satu perahu silinjer, perahu karet untuk orientasi medan dan sekaligus penyisiran awal,” kata Abdi kepada wartawan, Kamis (3/11/2022) sore.
Menurutnya, itu dilakukan sesuai dengan Standart Operasional Pelaksanaan (SOP) yang dijalankan. Tim bergerak sejak pukul 16.15, sesuai SOP akan berhenti pukul 17.00 WIB.
Baca sebelumnya: Mohon Doanya, 2 Pelajar Mojokerto Hilang Tenggelam di Sungai Brantas Jombang
Dikatakan dia, pada saat pencarian berhenti pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan kendala dalam pencarian, sebagai pertimbangan pencarian hari berikutnya.
“Radius pencarian kurang lebih empat kiloan (km) dari TKM (Tempat Kejadian Musibah), Dam Menturus sampai tambangan Kesamben,” ujar Abdi Purwoko.
Sejauh ini, Abdi menyebut, belum diketahui kesulitan pencarian kedua remaja itu karena belum dievaluasi tim. Kendati begitu, dirinya menyebut kondisi arus sungai sangat deras sekali.
“Maka pintu air nomor lima dibuka oleh petugas Dam karet Menturus untuk mengurangi ketinggian muka air,” urainya.
Informasi yang didapat, Tim BPBD Jombang membuat posko pencarian korban di sekitar lokasi. Pencarian di sungai Brantas akan dilanjutkan lagi besok (4/11/2022) pagi.
Sebelumnya, polisi menerima laporan dua orang pelajar hilang diduga tenggelam saat mandi di dam karet (bendungan karet) sungai Brantas Dusun Pulo Kunci, Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Jombang, Kamis (3/11/2022) siang.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Kesamben AKP Achmad, dua orang pelajar tenggelam di sungai Brantas berinisial MA (14) asal Desa Betro, Kecamatan Kemlagi dan Kr (14) warga Desa Kedungwaru Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
“Kami sudah menghubungi BPBD Jombang untuk melakukan evakuasi korban. Diduga tenggelamnya dua korban tidak bisa berenang karena terlalu derasnya arus sungai Brantas,” katanya.
Achmad mengemukakan, petugas kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan sandal dua pasang dan baju milik kedua korban yang ditinggal di atas sungai.
“Untuk temannya yang tidak ikut berenang kita mintai keterangannya di Mapolsek,” ujarnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com