Tuban, Jurnal Jatim – Hampir tiga tahun keberadaan kartu tani untuk para petani di Tuban masih terkatung-katung belum selesai sampai saat ini, Rabu (12/10/2022). Imbasnya, petani belum bisa menikmati manfaat dari program pemerintah pusat tersebut lantaran masih ada kendala.
Kabid Sarana Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Hart Novembria Susetyowati menyatakan pihaknya terus mendorong PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Tuban untuk segera menyelesaikan pengadaan atau pendistribusian kartu tani kepada masyarakat.
“Belum bisa digunakan, kita berhadap kartu tani ini bisa segera selesai dan bisa dimanfaatkan,” katanya, Rabu (12/10/2022).
Pemkab Tuban menilai manfaat kartu tani itu sangatlah banyak. Salah satunya untuk memastikan pendistribusian pupuk subsidi tepat sasaran kepada penerimanya. Oleh sebab itu, pemerintah setempat mendorong BNI untuk segera menyelesaikan kartu tani agar bisa digunakan sebagai fungsinya.
“Kita sudah melalukan koordinasi, dan terus mendorong BNI untuk menyelesaikan kartu tani agar bisa segera digunakan,” tambah istri dari Kepala Bappeda Tuban Agung Tri Wibowo itu.
Dinas pertanian setempat mencatat jumlah petani Tuban yang mendapatkan pupuk subsidi atau kartu tani sebanyak 198.599 orang (NIK). Hal tersebut berdasarkan data elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) Tuban 2022.
Dari jumlah tersebut, beberapa kartu tani sudah distribusikan tetapi masih belum bisa digunakan untuk penebusan pupuk karena belum seratus persen selesai.
“Sudah ada kartu tani yang didistribusikan, tetapi belum bisa digunakan karena menunggu semua selesai,” ucapnya.
Menurutnya, kartu tani itu sebagai database petani yang akurat. Sehingga nantinya kartu tani bisa digunakan sebagai alat penembusan pupuk subsidi pada agen dengan cukup mudah melalui mesin EDC di kios.
Sementara, bagi kelompok tani yang belum memiliki kartu tani, maka penebusan dilakukan dengan memberikan fotokopi KTP petani dan mengisi form penebusan yang disediakan Kios Pupuk Lengkap (KPL).
Selain itu, kelompok tani juga harus membawa lembar e-RDKK yang telah ditandatangani dinas setempat. Kendati demikian, untuk Tuban dalam penebusan pupuk subsidi masuk pakai KTP.
“Saat ini penebusan pupuk subsidi di Tuban masih pakai KTP, karena kartu tani belum jadi,” tambah Kabid Sarana Pertanian.
Lalu ia kembali menjelaskan posisi kartu tani juga sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk untuk menabung dan mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Budidaya Pertanian.
“Kartu tani ini juga bisa digunakan untuk jaminan mengajukan KUR,” tegasnya.
Sementara itu, Pemimpin Cabang BNI Tuban Samsul Arief, belum memberikan penjelasan terkait kendala kartu tani tersebut ketika dikonfirmasi lewat aplikasi WhatsApp. Hingga berita ini selesai ditulis, pihak BNI belum memberikan keterangan resmi.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com