Tuban, Jurnal Jatim– Ketua DPRD Kabupaten Tuban, Jawa Timur Miyadi mengaku pesimis penggunaan APBD Tuban di tahun ini bisa mencapai 100 persen. Pasalnya sampai saat ini baru sekitar 55,2 persen yang terserap.
Miyadi menyampaikan itu usai melakukan persetujuan bersama antara DPRD Tuban dengan pemerintah setempat terkait Raperda perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (P-APBD) Tuban tahun anggaran 2022 sebesar lebih Rp3 triliun.
“Tidak mungkin anggaran terserap 100 persen. Paling tidak 90 persen sudah memenuhi standar bagus. Karena serapan anggaran sampai detik ini sekitar 55,2 persen,” kata Miyadi, usai sidang paripurna di gedung DPRD Tuban, Rabu (31/8/2022).
Miyadi menjelaskan serapan anggaran paling rendah masih berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR dan PRKP) Tuban. Sebab, ada sejumlah program yang masih belum di lelang dalam bulan ini.
“Paling rendah adalah Dinas PU (PUPR dan PRKP) karena lelang belum berjalan secara keseluruhan,” kata wakil rakyat ini.
Politisi PKB ini menjelaskan, pihak eksekutif memiliki waktu sekitar tiga bulan setengah untuk menyelesaikan program-program yang telah direncanakan dalam P-APBD 2022.
Oleh sebab itu, dirinya berharap serapan anggaran bisa dimaksimalkan sebelum akhir tahun dan hal itu tergantung dari kinerja masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjalankan tugasnya.
“OPD berkewajiban melaksanakan tugas-tugasnya biak di bidang fisik maupun yang lain,” ucapnya.
Lalu ia mendorong semua OPD untuk bekerja secara maraton sesuai perencanaan awal. Sehingga, kata Miyadi, apa yang menjadi perencanaan dan target bisa terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
‘’Harapannya demikian (bekerja maraton) karena perencanaan sudah dilakukan dahulu. Tinggal proses dan direncanakan selama tiga bulan harus selesai,” ujarnya.
Antisipasi serapan anggaran tak sesuai, ia menjelaskan masing-masing Komisi DPRD Tuban telah rutin menggelar rapat kerja (raker) bersama dengan mitranya.
Hal tersebut untuk mendorong agar OPD tetap bisa bekerja sesuai koridor yang ada dan sesuai dengan anggaran yang disediakan di masing-masing pos OPD.
“Kita kejar terus, biar mereka (OPD) bekerja efektif, dan kita kawal terus,” pungkasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.