Jombang, Jurnal Jatim – Wakil ketua DPRD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Farid Alfarisi komitmen memperjuangkan usulan masyarakat yang disampaikan dalam reses serap aspirasi di wilayah utara brantas yang meliputi Kecamatan Ploso, Kabuh, Kudu dan Ngusikan.
Farid Alfarisi mengatakan, pada reses catur wulan dua tahun 2022 di daerah pemilihan V tersebut hanya dilaksanakan di 3 titik lokasi yakni Kecamatan Plandaan, Kudu dan Ploso.
“Dari tiga titik tersebut banyak masukan dan aspirasi yang perlu saya tampung dan saya perjuangkan. Seperti perbaikan infrastruktur jalan,” kata Gus Farid sapaan akrab Farid Alfarisi, Rabu (3/8/2022).
Faris mengungkapkan, hasil reses di daerah Plandaan banyak masyarakat menginginkan adanya program bedah rumah. Diakui Farid wilayah itu masih dalam kategori minim.
Kemudian reses di wilayah Ploso, masyarakat berharap keberadaan para pelaku industri rumahan atau UMKM lebih diperhatikan melalui program stimulan pemerintah.
“Dampak pandemi memang butuh campur tangan pemerintah untuk bisa terus eksis dalam pekerjaannya,” katanya.
Selain itu, infrastruktur di wilayah Ploso akibat dampak pembangunan jembatan, utamanya area pasar Ploso ke arah timur yang belum tersentuh juga dikeluhkan oleh masyarakat.
“Selain UMKM atau industri kreatif rumahan, banyak harapan dari tokoh pemuda di Ploso terkait bantuan untuk lembaga pendidikan agama TPQ (Taman Pendidikan Quran),” kata Farid.
“Kemudian di Kudu juga sama. Infrastruktur terutama dampak pembangunan jembatan Ploso yakni di Tapen. Jalan poros yang dulu jadi tembusan-tembusan yang sering dilewati pengendara sekarang rusak,” lanjut anggota DPRD dari Fraksi PPP ini.
Suami ketua Fatayat NU Jombang, Lailatun Ni’mah itu berkomitmen memperjuangkan aspirasi-aspirasi tersebut. Namun, dirinya berharap masyarakat untuk bersama-sama menjaga jika perjuangan itu terealisasi
“Saya minta tolong kepada pemerintah desa, kecamatan, tokoh masyarakat dan tokoh desa untuk bisa saling menjaga. Ketika usulan ini kita perjuangkan dan itu bisa diakomodir pemerintah dan segera untuk diperbaiki, saya minta tolong untuk menjaga jalan itu,” ujar wakil rakyat ini.
Sebab, Farid mengaku pernah mendapati kendaran dengan tonase berat melewati jalan itu yang menyebabkan kondisi jalan rusak.
“Jalan Tapen ke utara saya mengetahui sendiri bukan hanya dilewati tronton saja, tapi juga (kendaraan truk) kontainer,” kata pimpinan DPRD Jombang ini.
Kelihatannya, disebut Farid, itu menjadi jalan alternatif tercepat dari Mojokerto, Surabaya atau dari Tuban, Lamongan Bojonegoro ke Timur, atau ke utara menuju barat melewati jalan tapen.
Sehingga, jika dibangun dan lalulintasnya masih seperti itu, maka tidak akan bertahan lama, akan hancur karena tonase kendaraan tidak sesuai dengan kondisi jalan.
“Saya perjuangkan tapi semua masyarakat di Tapen harus saling menjaga, mengingatkan. jika memang dibutuhkan rambu-rambu, maka silahkan dikomunikasikan dengan yang berwenang. Sehingga ketika sudah selesai jalannya bisa awet,” tandas menantu Bupati Jombang Mundjidah Wahab ini.
Ia menegaskan, hasil reses pada beberapa titik lokasi tersebut telah disampaikan dan dikoordinasikan dengan pihak pemerintah setempat melalui dinas yang membidanginya.
“Alhamdulillah (keluhan) yang di Tapen sudah terakomodir tinggal nanti akan kita kawal terus untuk bisa segera diperbaiki jalannya. Begitu juga dengan yang Ploso akan kita kawal terus,” katanya menegaskan.
Sementara untuk UMKM, ia menambahkan, sejak 2021 Pemkab Jombang tanggap dampak COVID-19 ke ekonomi yakni dengan memberi bantuan stimulan kepada para pelaku dan itu sudah banyak yang mendapatkannya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.