Tuban, Jurnal Jatim – PT Pertamina mengklaim stok bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Tuban, Jawa Timur saat ini masih terpantau aman.
“Stok solar sangat aman,” kata Sales Branch Manager PT. Pertamina Rayon V Surabaya, Arief Rohman Khakim, Kamis (11/8/2022).
Sehari rata-rata kebutuhan solar di Tuban, Jawa Timur kurang lebih 400 kilo liter (KL) dan distribusikan ke 25 SPBU di Kabupaten Tuban. Oleh sebab itu, disebut Arief sebenarnya tidak ada kelangkaan solar bersubsidi tetapi memang ada peningkatan permintaan pada beberapa hari terakhir ini.
“Memang beberapa hari terakhir ada peningkatan permintaan di lapangan,” kata Arief.
Saat ini, dikatakan Arief, sudah dilakukan normalisasi penyaluran untuk memenuhi kebutuhan solar di wilayah Tuban. Pihaknya berharap untuk kebutuhan solar kembali normal. “Semoga hari ini sudah normal kembali,” harapannya.
Para sopir menduga sulitnya mendapat solar bersubsidi di Tuban ditengarai atau diduga adanya permainan sejumlah oknum nakal di SPBU saat pengisian bahan bakar jenis solar.
Arief menegaskan, jika itu terbukti, maka pihak Pertamina akan memberikan sanksi tegas dengan menghentikan pengiriman bahan bakar solar.
“Akan diberikan sanksi mulai dari teguran sampai penghentian sementara penyaluran BBM solar di SPBU sesuai dengan ketentuan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Satreskrim Polres Tuban telah menerjunkan tim khusus untuk memantau ke sejumlah titik rawan yang diindikasikan adanya pelanggaran pengisian bahan bakar jenis solar bersubsidi di SPBU.
Tim berkeliling memantau peredaran solar bersubsidi di SPBU selama 24 jam agar tidak ada pelanggaran atau kelangkaan solar di wilayah hukum Tuban.
“Tim telah turun ke sejumlah SPBU yang diindikasikan adanya kelangkaan solar, tapi untuk sementara masih terpantau aman,” kata Kasatreskrim Polres Tuban AKP M Gananta, Kamis (11/8/2022).
Gananta mengatakan, langkah tim khusus diterjunkan menyusul adanya keluhan para sopir yang merasa resah karena kesulitan mendapat bahan bakar jenis solar bersubsidi di sejumlah SPBU yang ada di Tuban.
“Dengan adanya itu (keluhan sopir) tim sudah turun. Antrean solar karena banyak pembeli, namun stok solar setelah kita cek di SPBU tidak ada yang habis,” ujarnya.
Gananta menegaskan sampai saat ini pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk memastikan agar tidak ada kelangkaan solar bersubsidi di SPBU yang bisa merugikan masyarakat.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Pertamina, untuk sementara terpantau aman,” ujarnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah sopir truk angkutan barang di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur menganggur lantaran sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi, Rabu (10/8/2022).
Mereka memadati jalanan di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) Tuban. Rela mengantre berjam-jam demi menunggu giliran mendapatkan bahan bakar minyak bersubsidi.
Kondisi itu dirasakan sudah terjadi beberapa minggu terakhir. Mereka mengeluh dengan sulitnya mendapat solar untuk aktivitas sehari-hari.
Seorang sopir truk pikap asal Jenu, Pandi (57), mengeluh karena harus antre tak lazim untuk mendapat solar bersubsidi di salah satu SPBU yang ada di jalur Pantura Tuban.
“Solar angel (solar sulit) mas,” ucap Pandi, saat ditemui di salah satu SPBU Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Ia juga mengaku banyak kendaraan yang putar balik karena bahan bakar solar di SPBU Tuban terpantau habis. Jika pun ada, harus antre karen disebabkan ada yang membeli dengan membawa jeriken.
“Antre jam 8 sampai jam 9 malam,” keluh sopir truk pikap tersebut.
Sementara Wasis (58), seorang sopir truk pikap lainnya tidak sabar mengantre di SPBU dan memilih membeli solar eceran.
Para sopir berharap kepada pemerintah agar mengatasi kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar solar bersubsidi, sehingga tidak terjadi antrean. Para Sopir menilai kondisi tersebut merugikan karena waktu kerjanya terpangkas untuk mengantre beli bahan bakar di SPBU.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.