Tuban, Jurnal Jatim – Sejumlah sopir truk angkutan barang di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur menganggur lantaran sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi, Kamis (11/8/2022).
Mereka memadati jalanan di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) Tuban. Rela mengantre berjam-jam demi menunggu giliran mendapatkan bahan bakar minyak solar bersubsidi.
Kondisi tersebut dirasakan sudah terjadi pada beberapa minggu terakhir. Mereka mengeluh dengan sulitnya mendapat solar untuk aktivitas sehari-hari.
Seorang sopir truk pikap asal Jenu, Pandi (57), mengeluh karena harus antre tak lazim untuk mendapatkan solar bersubsidi di salah satu SPBU yang ada di jalur Pantura Tuban.
“Solar angel (solar sulit) mas,” ucap Pandi, saat ditemui di salah satu SPBU Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Pandi juga mengaku banyak kendaraan yang putar balik karena bahan bakar solar di SPBU Tuban terpantau habis. Jika pun ada, terpaksa harus antre karena disebabkan ada yang membeli dengan membawa jeriken.
“Antre jam 8 sampai jam 9 malam,” keluh sopir truk pikap tersebut.
Berbeda dengan hal yang dilakukan Wasis (58), seorang sopir truk pikap Tuban. Ia tidak sabar untuk menjalani antrean di SPBU dan memilih membeli solar eceran.
“Datang di pom, tapi antre dan putar balik untuk beli eceran,” kata Wasis menjelaskan.
Para sopir berharap kepada pemerintah agar mengatasi kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar solar bersubsidi, sehingga tidak terjadi antrean.
Para Sopir menilai kondisi itu merugikan karena waktu kerjanya terpangkas untuk mengantre membeli bahan bakar di SPBU.
Sementara itu, pihak PT. Pertamina (Persero) belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. Hal ini terlihat ketika, Arief Sales Branch Manager Pertamina Rayon V Surabaya, dikonfirmasi lewat ponsel belum direspon.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.