Pembeli Beralih, Pengelolaan Pasar Tradisional di Tuban Bakal Dievaluasi

Tuban, Jurnal Pengelolaan manajemen  sejumlah pasar tradisional di Tuban, Jawa Timur akan dievaluasi oleh kabupaten setempat. Kebijakan itu diambil lantaran ada beberapa pasar baru yang mengeluhkan sepinya pembeli karena masyarakat lebih memilih di .

Aditya Halindra Faridzky, menegaskan bakal melakukan evaluasi terkait pengelolaan manajemen di sejumlah pasar tradisional seiring banyak keluhan pedagang karena pembeli beralih ke pasar modern.

“Pengelolaan manajemen (pasar tradisional, red) yang harus kita evakuasi bersama,” kata Bupati Aditya Halindra, Minggu (5/6/2022).

Halindra mencontohkan ada pedagang pasar baru Tuban yang mengeluh dengan keberadaan pasar bongkaran. Padahal, kedua pasar itu milik pemerintah daerah (Pemda) Tuban.

“Itu sama-sama punya pemda, makanya nanti kita akan mengatur manajemen yang jauh lebih baik,” tegas orang nomor satu di Tuban ini.

Halindra mengatakan saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan sejumlah solusi untuk pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern di wilayah Tuban.

Salah satu caranya dengan meningkatkan beberapa fasilitas di pasar tradisional. Sehingga nantinya para pedagang maupun pembeli mendapatkan terbaik ketika berada di pasar tradisional.

“Kita akan mengatur manajemen yang jauh lebih baik. Sehingga, mulai dari pedangnya sampai masyarakatnya akan mendapatkan pelayanan yang terbaik,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan saat ini ada sekitar 54 pasar modern yang tengah mengajukan izin baru. Namun begitu, dirinya akan mengkaji keberadaan pasar modern agar pembangunannya tidak menyalahi aturan.

“Masih kita kaji. Yang terpenting jaraknya akan kita atur (jarak pasar modern dengan tradisional),” kata Halindra menutup.

Dapatkan update menarik lainnya hanya di , jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram serta twitter Jurnaljatim.com.