Surabaya, Jurnal Jatim – Moh Ilyas, jemaah calon haji dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai penjual karak atau nasi aking akhirnya bisa mewujudkan keinginannya menunaikan ibadah haji tahun ini.
Ilyas berangkat ke tanah Suci Mekkah untuk menunaikan rukun islam kelima tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 17 dari daerah asalnya.
“Saya ini kalau di kampung saya, dulunya diremehkan. Bisa dibilang saya termasuk golongan kelas bawah. Dari usia 4 tahun saya sudah ditinggalkan bapak,” kenang Ilyas, Kamis (16/6/2022).
Diceritakan dia, memulai usaha jual beli nasi aking pada tahun 1995 silam. Nasi aking itu ia beli dari orang lain yang kemudian dijual lagi dengan keuntungan yang tak seberapa.
“Saya membeli karak masih seharga Rp500 per kilogram. Lalu saya jual kembali seharga Rp1.000 per kilogram,” katanya.
Kala itu, pria berusia 48 tahun itu setiap hari keliling jualan nasi aking dengan mengayuh sepeda ontel bututnya. Keuntungan yang didapat dari jual beli nasi aking yang tidak terlalu banyak selalu ia kumpulkan.
“Sambil jualan karak keliling-keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau saya ini bisa ceramah, nyanyi juga bisa. Akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya. Dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah,” ujarnya.
Berkat kemampuannya bernada dan dakwah dan sudah banyak yang tahu, llyas pun bisa memperoleh penghasilan tambahan.
“Meskipun saat itu uang saya tidak banyak dan belum cukup untuk mendaftar haji, saya ingin sekali untuk naik haji,” ucapnya.
Keinginannya yang kuat, Ilyas pun akhirnya memberanikan diri mendaftar haji di tahun 2011. Ilyas daftar haji lewat dana talangan karena saat itu uangnya masih belum cukup.
“Modal saya untuk daftar haji cuma Rp5 juta. Mana cukup uang segitu. Akhirnya saya mendaftar lewat dana talangan. Meskipun kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih mahal. Alhamdulillah sudah bisa saya lunasi,” tutur Ilyas.
Hingga akhirnya di musim haji tahun 2022 ini, Ilyas berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuk memenuhi panggilan-Nya. Ilyas merasa sangat bersyukur karena dari hasil kerja keras penjual karak keliling selama ini, bisa berangkat haji.
“Insya Alloh setelah pulang hajipun, saya tetap jual karak,” tandasnya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.