Nganjuk, Jurnal Jatim – Sebanyak 30 orang pegawai negeri sipil (PNS) yang terdiri dari Kepala Madrasah (Kepma) Negeri dan Guru Agama di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengikuti pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama.
Pelatihan tersebut digelar selama enam hari berturut-turut, dimulai Selasa (24/5/2022) hingga Minggu (29/5/2022) secara offline atau tatap muka langsung di Aula Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nganjuk.
Ketua panitia, Umi Kaisyani menyampaikan, diselenggarakan kegiatan itu dalam rangka menjaring kader-kader penguatan moderasi beragama terutama dari para Aparatur Sipil Negeri (ASN) Kemenag.
“Moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas Kemenag dibawah Gus Yaqut harus terus digencarkan penguatannya mengingat Indonesia akan memasuki tahun politik pada 2024 yang rawan akan gesekan bermuatan SARA,” ujarnya Kamis (26/5/2022).
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Nganjuk, Afif Fauzi mengucapkan terima kasih kepada Balai Diklat Keagamaan Surabaya yang telah mengadakan pelatihan kader penguatan moderasi beragama di Kabupaten Nganjuk.
Keadaan masyarakat Kabupaten Nganjuk yang religius penting untuk dimunculkan kader-kader moderasi beragama sebagai upaya merawat kerukunan umat beragama di Kabupaten Nganjuk.
Menurut Afif, 2022 yang telah dicanangkan menjadi tahun toleransi menuntut langkah besar yang harus dilakukan bersama di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
“Setiap Kementerian dan lembaga harus kompak dan bersinergis dalam membangun kader-kader moderat di masyarakat,” ujar Afif.
Senada dengan Afif, Kepala Balai Diklat Keagaman Surabaya, Japar mengemukakan urgensi penguatan moderasi beragama di tengah tantangan masifnya perkembangan media sosial.
Keberagaman masyarakat Indonesia yang secara teknologi menjadi mudah bertemu dan berada pada satu forum media tidak jarang menimbulkan resiko gesekan yang bermuatan SARA yang muaranya dapat mengancam kesatuan NKRI.
Lebih lanjut pria kelahiran Makassar itu menjelaama pentingnya setiap ASN untuk paham dan menjiwai 4 indikator moderasi beragama. Yakni Komitmen Kebangsaan; Toleransi; Anti Kekerasan dan Penerimaan Terhadap Tradisi.
“Pelatihan semacam ini dapat meningkatkan ghirah setiap ASN untuk merawat dan menyebarkan nilai moderasi beragama di masyarakat,” ujarnya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram Jurnaljatim.com.