Surabaya, Jurnal Jatim – Madrasah swasta MI, MTs dan MA Jatim menerima hibah Meubelair dari UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (21/4/2022).
Ada sebanyak 21 madrasah swasta di Jawa Timur yang berpartisipasi dalam kegiatan penguatan peningkatan mutu sapras bagi kepala madrasah swasta Jawa Timur dan penyerahan hibah meubelair dari UINSA.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh bidang pendidikan madrasah Kanwil kementerian agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan UINSA Surabaya.
Adapun meubelair yang dihibahkan UINSA kepada madrasah-madrasah di Jawa Timur terdiri dari: kursi kayu sejumlah 1538 unit, kursi besi sejumlah 29 unit, meja besi sejumlah 28 unit, meja kayu sejumlah 14 unit, white board sejumlah 4 unit, dan lemari sejumlah 1 unit.
Rektor UINSA Surabaya, Masdar Hilmy dalam sambutannya mengharapkan barang-barang yang dihibahkan bisa memberikan manfaat dalam kegiatan pembelajaran di madrasah.
“Yang kami berikan ini nilainya tidak seberapa. Namun, Insya Alloh kualitasnya cukup baik dan masih layak. Kami berharap bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Menurut Masdar, ini adalah pertama kalinya UINSA menerapkan program penghapusan barang milik negara melalui hibah.
“Kami pastikan kehalalannya atau dengan kata lain sesuai prosedur yang berlaku dalam pemusnahan barang milik negara,” imbuhnya.
Masdar mengatakan UINSA akan sangat senang jika meubelair yang dihibahkan bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
“Mungkin barang-barang itu tidak seperti yang diharapkan oleh bapak/ibu dari madrasah tapi kami harapkan bisa bermanfaat dengan baik. Semoga hal ini menjadi tradisi dan amal yang baik,” harapnya.
Dengan kegiatan tersebut, akan dapat tenjalin hubungan yang lebih baik dengan madrasah. “Mudah-mudahan tidak ada yang dongkol setelah menerima mebeulair dari hibah ini,” ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Timur, Santoso menjelaskan biasanya proses penghapusan barang milik negara lewat lelang, akan tetapi saat ini mulai menggunakan hibah.
“Cara ini bisa diikuti Perguruan Tinggi lain sehingga bisa lebih bermanfaat bagi madrasah,” tuturnya.
Santoso menerangkan di Jawa Timur ada sekitar 21.664 lembaga madrasah yang sebagian besar adalah swasta. “Dengan jumlah yang banyak itu, tiap hari kita kebanjian prestasi baik akademis mapun non akademis,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan tersebut bisa mempererat persaudaraan antara madrasah dan UINSA karena mereka sebenarnya satu rumah yakni di bawah naungan Kemenag hanya beda kamar.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram Jurnaljatim.com