Kelangkaan Minyak Goreng Tidak Pengaruhi Inflasi di Kota Kediri

Daerah0 views

Kediri, Jurnal Jatim – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur merilis data sepuluh komoditas penyumbang inflasi yang angka inflasi pada Februari 2022 turun dari sebelumnya 0,43 persen menjadi 0,20 persen.

Sepuluh komoditas penyumbang inflasi itu antara lain nasi dengan lauk inflasi 0,083 persen; beras inflasi 0,056 persen; shampo inflasi 0,038 persen; sabun mandi inflasi 0,037 persen.

Berikutnya sawi hijau inflasi 0,028 persen; bawang merah inflasi 0,027 persen; minyak goreng inflasi 0,023 persen; wafer inflasi 0,020 persen; apel inflasi 0,019 persen, dan kontrak rumah inflasi 0,017 persen.

Menurut keterangan Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati, kelangkaan minyak goreng tidak menjadikannya komoditas utama penyumbang inflasi. Ia mengungkap bahwa Pemerintah Kota Kediri selalu melakukan operasi pasar untuk memantau ketersediaan minyak goreng.

“Karena sering dilakukan operasi pasar makanya harga minyak goreng stabil sesuai harga yang ditetapkan pemerintah pusat,” kata Lili Wibawati, Jumat (4/3/2022).

Lilik menjelaskan, isamping komoditas pendorong kenaikan harga, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga.

Antara lain telur ayam ras deflasi -0,108 persen; cabai rawit deflasi -0,052 persen; kopi bubuk deflasi -0,048 persen; emas perhiasan deflasi -0,017 persen; kangkung deflasi -0,016 persen; obat dengan resep deflasi -0,016 persen; semangkadeflasi -0,015 persen; jeruk deflasi -0,008 persen; ayam hidup deflasi -0,007 persen, dan duku/langsat deflasi -0,005 persen.

BPS mengimbau kepada Pemkot Kediri untuk tetap waspada terkait angka inflasi pada Maret karena datangnya bulan ramadan yang berpotensi meningkatnya bahan pokok.

“Kita harus waspada terhadap persiapan masyarakat menyambut kedatangan bulan suci Ramadan yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap bahan pokok. Selain itu kenaikan cukai juga berimbas pada kenaikan harga rokok, dan terjadinya perubahan iklim secara ekstrim menyebabkan penurunan pasokan komoditas pangan tertentu,” katanya.

Lilik juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan jumlah stok bahan pangan di Kota Kediri. Menurutnya, Pemkot Kediri akan memfasilitasi kecukupan pangan.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan berkoordinasi agar masyarakat tidak menimbun bahan-bahan pokok dan mencegah terjadinya panic buying,” ujar Lilik.

Pihaknya berharap agar inflasi Kota Kediri semakin terjaga sehingga masyarakat dapat mencukupi kebutuhannya masing-masing.

“Seperti yang kita ketahui bahwa menjelang bulan Ramadan dan hari raya terjadi kenaikan harga pada beberapa bahan pokok. Semoga melalui upaya tim TPID kondisi tersebut dapat terkendali di Kota Kediri,” pungkasnya.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News