Awalnya lima, Perajin Batik di Magetan Berkembang Jadi 43 Orang

, Jurnal Kerajinan batik di Magetan, Jawa Timur semakin berkembang. Dari yang awalnya hanya lima orang, sekarang ini jumlahnya ada puluhan orang oerajin batik di wilayah itu.

Pada situs pemerintah kabupaten Magetan menyebut, bertambahnya jumlah batik tersebut disaat awal pasangan Suprawoto-Wakil Bupati Nanik Endang Rusminiarti menjabat.

“Saat ini sudah ada 43 perajin batik di Magetan yang tersebut di berbagai desa. Ini sungguh luar biasa,” kata Bupati Magetan Suprawoto, pada Sabtu (12/3/2022)

Bupati Suprawoto sebelumnya pada Jumat (10/3/2022) melaunching Batik Bonjer di Desa Jeruk, Kartoharjo, Magetan. Batik Bonjer khas Magetan salah satu kerajinan warga desa setempah.

“Saya yakin, kelak batik khas Magetan ini akan berkembang pesat,” katanya optimis didampingi istrinya Titik Sudarti Suprawoto.

Suprawoto menceritakan, di awal memimpin sebagai bupati, dirinya punya seragam batik khas Magetan. Seragam batik khas tersebut selalu dia gunakan terus-menerus.

“Itu batik khas Magetan tapi belinya printing dari Solo,” ujar Bupati Suprawoto menjelaskan.

Karena itulah, bupati mengambil kebijakan bagi ASN (aparatur sipil negara di lingkup pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan untuk mengenakan seragam batik khas yang diproduksi oleh perajin di kabupaten lereng timur Gunung Lawu.

“Saat ini dengan kebijakan tersebut, perajin batik makin berkembang dan saya yakin akan makin maju,” ujarnya.

Bagi Suprawoto, untuk masyarakat bukan melulu soal anggaran saja. Namun, juga bantuan dalam bentuk kebijakan. Salah satunya telah dilakukan dalam hal batik ini.

“Galilah potensi yang ada di desa dan kembangkan dengan fokus. Pemerintah pasti akan support. Entah itu dalam bentuk anggaran atau kebijakan,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Jeruk, Joko Siswanto, penamaan Batik Bonjer lantaran desa di perbatasan Magetan dan Ngasi tersebut dulu banyak perajin batu bata dan pohon jeruk.

“Untuk batiknya diproduksi oleh ibu-ibu dan remaja. Muaranya dikelola oleh Bumdes (badan usaha milik desa) termasuk Jadul,” kata Joko.

Dapatkan update menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.