Jombang, Jurnal Jatim– Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengajak seluruh jajaran Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, ranting NU serta masyarakat nahdiyin untuk mengawasi maraknya penyebaran pemahaman radikal di era globalisasi.
Ajakan itu disampaikan Mundjidah saat menghadiri pelantikan MWC NU dan Ranting NU Mojoagung sekaligus peresmian miniatur Kabah, di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Jombang, pada Minggu pagi (14/11/21).
Untuk diketahui, radikalisme merupakan paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan. Pemahaman radikalisme dilakukan dengan menyusupi ke dalam diri melalui pencucian otak yang dilakukan oleh kelompok intoleran.
Menurut Mundjidah, paham radikalisme sangat berbahaya bagi generasi bangsa, agama dan keutuhan umat beragama serta dalam berbangsa. Dan diharapkan tetap menjunjung tinggi nilai toleransi dan menjaga warisan budaya ahlusunah wal jamaah.
“Tujuan NU secara global sangatlah jelas yaitu untuk turut serta berperan dalam mengatur kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,” kata Mundjidah Wahab.
“Karena itu saya berharap program NU dapat sejalan berseiring dengan visi misi Kabupaten Jombang. Saya berharap sinergi NU dengan pemerintah Kabupaten Jombang bisa membantu percepatan terwujudnya visi Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing,” lanjut dia.
Pada kesempatan itu, Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Jombang tersebut juga memberikan apresiasi positif kepada MWC NU Mojoagung yang memiliki miniatur Kabah yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
“Miniatur Ka‘bah ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran terhadap anak usia dini mengenai pelaksanaan ibadah haji, juga dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Putri Pahlawan Nasional KH Abdul Wahab Chasbulloh tersebut juga menyampaikan ucapan selamat, terima kasih serta penghargaan atas dilantiknya para pengurus MWCNU Kecamatan Mojoagung masa khidmat 2021-2026.
“Semoga dapat melaksanakan tugas, berkhidmat dan mengemban amanah dalam melaksanakan pengabdian di tengah-tengah masyarakat, NU harus bangkit, turut membangun bersama Pemerintah Kabupaten Jombang demi kemaslahatan umat,” ujarnya.
Ia menambahkan, di era pandemi saat ini, kerja sama dan sinergitas antara pemerintah dan organisasi keagamaan sangat dibutuhkan. banyak sektor yang bisa dikerjakan bersama-sama demi kemaslahatan umat.
“Alhamdulillah, Kabupaten Jombang saat ini sudah PPKM level 1, namun demikian kita tidak boleh lengah dan tetap harus waspada. Protokol kesehatan (Prokes) pencegahan COVID-19 tetap harus dilaksanakan dalam kegiatan apapun, capaian vaksinasi terus ditingkatkan,” pesan bupati perempuan pertama di Kabupaten Jombang tersebut.
Dalam kegiatan yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti, dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat. Semua yang hadir wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta tidak berkerumun.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Azriel