Jombang, Jurnal Jatim – Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa ziarah ke makam pencetus atau pencipta lambang partai, KH Bisri Syamsuri di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Senin (18/10/2021) malam.
Suharso ziarah didampingi ketua DPW PPP Jatim sekaligus Bupati Jombang Mundjidah Wahan serta pengurus partai usai menghadiri peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional 2021 di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.
Diketahui, KH Bisri Syamsuri adalah rois am DPP PPP dan juga yang menciptakan logo partai PPP berupa kabah. KH Bisri Syansuri merupakan pendiri Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar juga kakek Presiden ke-4 Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Di makam Kiai Bisri, Suharso menabur bunga setelah sebelumnya berdoa secara bersama-sama di samping masjid pondok. Mundjidah Wahab nampak beberapa kali menjelaskan kepada Suharso tentang keluarga besar Kiai Bisri Syansuri yang dimakamkan di kompleks pemakaman pondok pesantren tersebut.
Sementara itu, di kesempatan tersebut, Suharso menyinggung kesuksesan PPP Jombang yang patut ditiru pengurus partai di seluruh daerah. Dia menyebut, PPP Jombang sebagai etalase politik nasional.
Partai berlambang Ka’bah itu mampu mengantarkan kadernya menduduki kursi Bupati Jombang yaitu Mundjidah Wahab. Selain itu, PPP Jombang juga mampu meraup 7 kursi di legislatif dan 1 perwakilan di DPR RI.
“Jombang ini kan menjadi etalse. PPP di sini punya pemimpin bupati, punya anggota DPRD, punya anggota DPR RI. Nah ini mudah-mudahan bisa jadi contoh bagi daerah lain,” kata Suharso kepada wartawan di lokasi.
Suharso menegaskan partainya serius menghadapi pemilu 2024 mendatang. Keseriusan yang dimaksud dengan harapan dapat meraih kejayaan seperti pemilu tahun sebelumnya.
“Kesiapan pemilu 2024, PPP serius,” kata Suharso Monoarfa yang juga menteri PPN/Kepala Bappenas tersebut.
Belajar dari pengalaman pada tahun sebelumnya, dimana suara partai berlambang Ka’bah itu banyak dipinjam oleh partai lain sehingga perolehan suara partai merosot.
“Kita mulai menapak tilas suara-suara kita yang dipinjam orang lain, suara-suara yang dipinjam orang lain itu, kalau bisa kita minta kembali, dikembalikan,” katanya.
Melalui platform hasil pemilu 1999 dan 2004, Suharso berhitung bahwa setidak-tidaknya suara-suara itu menjadi basis angka yang harusnya dicapai PPP pada pemilu 2024.
Karena, sebut Suharso, di dalam internal PPP juga pernah mengalami musibah di 2014 dan 2019. Yakni, dua ketua umum PPP pernah terjerat kasus korupsi. Sehingga saat itu membuat PPP agak terganggu.
“Kalau kita lihat tahun 1999 dan 2004 suara yang pernah dicapai PPP itu 11 juta lebih, kita berharap angka itu bisa kita capai di tahun 2024, minimal itu,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sudah memiliki longlist (catatan panjang) daftar calon legislatif untuk pemilihan legislatif untuk tahun 2024 nanti. Catatan panjang tersebut diharapkan dapat mengembalikan 11 juta suara yang hilang.
“Kita sekarang sudah punya longlist daftar dari para caleg. Caleg-caleg sudah kita rekrut saat ini mulai dari kabupaten, kota dan provinsi. Cuma memang karena ada Muscab dan Muswil, akhir tahun ini kita sudah punya longlist,” katanya.
“Lalu yang kedua kita tidak akan membiarkan kader-kader itu bertarung sesukanya di internal partau. Kita ingin pisahkan masing-masing itu supaya saling menambah (suara),” sambungnya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid