Jombang, Jurnal Jatim – Santuan Nasional warga Thoriqoh Shiddiqiyyah se-Indonesia dan perwakilan luar negeri di Pesantren Majmaal Bahrian Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah Pusat Losplos Jomja Iraja, Losari, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, Minggu (24/10/2020).
Santuan Nasional tersebut serentak di 32 Propinsi dan 149 Kabupaten/Kota serta pewakilan luar negeri dalam rangka mensyukuri Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari ulang tahun organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Alloh Shiddiqiyyah ke-21.
Diperkirakan sekitar ada 40 ribu fakir miskin dan anak yatim se Indonesia dan luar negeri menerima santunan. Dana Santunan Nasional yang disantunkan sekitar Rp4 miliar lebih. Kegiatan itu berlangsung tertib dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Kiai Muhammad Muchtar Mu’thi menyampaikan bahwa doa dalam Maulidin Nabi itu ditujukan untuk keselamatan dan kejayaan Indonesia.
“Kita berdoa kepada Allah Ta’ala bagaimana Indonesia tetap selamat, tetap jaya, maka saya ajak berdoa agar mendapatkan syafaat dari Rosululloh,” tuturnya.
Karena bagi kiai Muchtar, berbakti kepada tanah air, bangsa dan negara adalah sebuah kewajiban. “Karena cinta tanah itu waji bagi tasawuf, wajib ain,” ujarnya.
Humas panitia Santunan Nasional Pusat, Edi Setiawan, mengungkapkan santunan nasional tersebut merupakan agenda rutin tahunan untuk bangsa Indonesia dan NKRI.
“Tahun 2021 adalah Santunan Nasional Ke-17. Dengan mengagungkan Maulidin Nabi, kita yakin bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia senantiasa akan mendapatkan Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa. Indonesia jaya dan lestari,” katanya.
Dalam sambutanya, Ketua Umum Dhilaal Berkat Rohmat Alloh Shiddiqiyyah Indonesia, Nyai Shofwatul Ummah mengingatkan santunan terselenggara karena dorongan rasa cinta tanah air Indonesia.
“Agenda rutin ini dapat terlaksana karena ada cinta, cinta dan cinta. Cinta kepada Alloh, cinta kepada Rosululloh, cinta kepada sesama manusia, kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan cinta yang tulus ini Alloh melimpahkan Berkat Rohmatnya,” katanya.
Sementara itu, sekretariat panitia, Nur Hadi mengungkapkan data satunan setiap tahunnya terus meningkat. Hal itu sekaligus menunjukkan kesadaran warga Shiddiqiyyah dalam mensyukuri Maulidin Nabi dan kecintaan pada NKRI.
“Jadi setiap tahun terus naik. Termasuk tahun 2020 lalu pada masa pandemi Alhamdulillah juga naik, yang disantuni kurang lebih 35 ribu dengan nilai sebesar Rp4,2 miliar lebih. Dan Insya Alloh tahun ini kami yakin juga akan naik,” ujar Nurhadi yang mengatakan laporan santunan dari daerah terus mengalir dan sampai berita ini ditulis belum final.
Santunan Nasional diselenggarakan pertama kali pada 2006 yang disantuni 6.517 orang dengan nilai ± Rp530 juta, tahun 2007 yang disantuni 9.311 orang dengan nilai Rp760 juta, tahun 2008 yang disantuni 8.946 orang dengan nilai Rp800 juta, tahun 2009 yang disantuni 10.380 orang dengan nilai Rp897, tahun 2010 yang disantuni 10.423 orang nilai lebih Rp1 miliar.
Kemudian tahun 2011 yang disantuni 12.081 orang dengan nilai Rp1,2 miliar, tahun 2012 yang disantuni 15.324 orang dengan nilai Rp1,7 miliar. Tahun 2013 yang disantuni 19.151 nilai Rp2,1 miliar, tahun 2014 yang disantuni 19.930 nilai Rp2,4 miliar.
“Sementara sampai siang ini yang masuk sekitar Rp3 miliar. Karena seluruh Indonesia dan sebagain ada di daerah terpencil. Insya Alloh tiga hari kedepan baru final,” tambah panitia penerima laporan, Kuswartono.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Azriel