Jombang, Jurnal Jatim – Tsaniyah Aqilah, santri putri Madrasah Mualimin Mualimat sekaligus siswi MA Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur mengukir prestasi yang membanggakan.
Pada 19 September 2021 lalu, Dia meraih peringkat tertinggi atau juara 1 di ajang final Olimpiade Aswaja dan Ke-NU-an tingkat SLTA yang diselenggarakan oleh LP Maarif NU Jawa Timur.
Informasi yang didapat, Tsaniyah Aqilah selama ini dikenal siswi cerdas. Sejak dia masuk di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mamba’ul Ma’arif, gadis asal Kecamatan Ngoro, Jombang itu selalu ranking satu, dan meraih nilai tertinggi dalam ujian akhir.
Sosok Tsaniyah dikenal sederhana, dan rendah hati. Kecerdasan Tsaniyah nampak saat proses seleksi internal pemilihan peserta Olimpiade Aswaja dan Ke-NU-an tingkat SLTA. Hingga akhirnya dia meraih nilai tertinggi kategori putri.
Pembina kajian aswaja dan Ke-NU-an di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Yusuf Suharto, mengemukakan prestasi putri dari Muhammad Alwi Abdilah itu karena ketekunan mempersiapkan dan menghadapi Olimpiade saat itu.
Sejak ditunjuk mewakili MA Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, berbagai kitab dan literatur di perpustakaan pondok pesantren setempat dia pelajari.
Dikatakan Yusuf, Tsania memiliki cara unik dalam belajar, yakni mengkaji kitab dan buku keaswajaan serta berdiskusi dengan pembimbing tentang materi ke-NU-an.
“Keunggulan dirinya terlihat semenjak proses perekrutan di madrasah, dimana beberapa santri yang lolos seleksi akan didaftarkan mengikuti olimpiade ini. Kemudian terpilihlah Tsania dan beberapa santri lainnya, dan akhirnya jerih payah Tsania membuahkan hasil yang maksimal,” kata Yusuf, Minggu (17/10/2021).
Yusuf Suharto, menambahkan, prestasi gemilang yang diraih Tsaniyah Aqilah selama ini tidak membuatnya meninggi hati atau sombong.
“Aqila itu cantik, dan pintar. Walau keturunan kiai dari keluarga Pesantren Lirboyo dan Paculgowang, dia itu rendah hati, dan tetap biasa bergaul dengan para santri dan tidak menunjukkan dirinya adalah seorang Ning,” tutup dia memuji.
Sebatas diketahui, Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif Denanyar, yang dikenal sebagai Madrasah Muallimin Muallimat memiliki program yang fokus pada kajian kitab kuning.
Di Pesantren yang didirikan KH. Bisri Syansuri pada 1917 tersebut juga ada kampus Ma’had Aly, dengan konsentrasi Fiqih Siyasah. Selaras dengan kajian kitab kuning, pelajaran Aswaja adalah prioritas utamanya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Azriel