Jombang, Jurnal Jatim – Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jombang, Ajun Komisaris Polisi Mochamad Mukid berpindah tugas ke Polda Jawa Timur. Mukid diangkat dalam jabatan baru sebagai Kanit I, Subdit III, Ditresnarkoba Polda Jatim berdasarkan surat telegram nomor ST/231/IX/KEP/2021 tertanggal 18 Oktober 2021.
Serah terima jabatan AKP Moch Mukid rencananya akan dilaksanakan pada 2 November 2021. Penggantinya adalah AKP Muhammad Riza Rahman yang sebelumnya menjabat Kasat Intelkam Polres Malang.
“Saya akan bertugas di tempat baru di Polda Jatim. Mohon doanya dari rekan-rekan wartawan,” kata Moch Mukid, Minggu sore, (31/10/2021).
Pada Kamis (28/10/2021) lalu, perwira tiga balok di pundak itu bersilaturrahmi secara langsung dengan para wartawan. Tujuannya agar keakraban yang selama ini sudah terjalin baik, tidak putus meski dirinya sudah berpindah tugas.
Memang, selama Mukid bertugas sebagai Kasatresnarkoba Polres Jombang terjalin keakraban serta kekeluargaan dengan banyak pihak. Khususnya wartawan yang bertugas di kepolisian setempat.
“Alhamdulillah, selama saya bertugas di Jombang, hubungan keakraban dan kekeluargaan bersama pemerintah, ormas, dan khususnya rekan-rekan wartawan sangat luar biasa,” ujar Mukid saat memenuhi undangan PWI Jombang dalam agenda Ngopi (Ngobrol Pintar) terkait penanggulangan narkoba, Kamis (28/10/2021).
Bagi Mukid, wartawan merupakan rekan sekaligus sebagai mitra kerjanya dalam mengungkap kasus-kasus narkoba di kota santri ini. Wartawan berperan aktif memberitakan kegiatan- kegiatan positif Polres Jombang kepada masyarakat.
Ungkap 3 kasus besar
Catatan Jurnaljatim.com, AKP Mochamad Mukid menjabat Kasatresnarkoba Polres Jombang 4 Mei 2018 lalu menggantikan pejabat sebelumnya AKP Hasran. Selama hampir 3 tahun 5 bulan, cukup banyak kasus narkoba yang berhasil diungkap perwira kelahiran Tarokan, Kabupaten Kediri itu.
Namun, bagi Mukid, ada 3 ungkap kasus yang menurutnya merupakan sebuah keberhasilan luar biasa. Yakni berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba ke dalam Lapas Jombang.
Pertama narkoba 1000 butir pil dobel L dalam buah salak pada 24 Agustus 2020 lalu. Dalam kasus tersebut, anggotanya berhasil membekuk tersangka berinisial VN di Daerah Kabupaten Nganjuk, Jatim.
Tiga bulan berikutnya, November 2020, mengungkap penyelundupan narkoba sabu dan pil ineks dalam kemasan kerupuk. Dalam kasus pemesan narkoba berinisial NC ditetapkan tersangka.
Dan ungkap kasus ketiga mengagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dimasukkan ke dalam cabai rawit. Barang haram itu dikirimkan tersangka WA alias AR bersamaan dengan paket makanan dan beberapa bumbu dapur pada 25 Mei 2021 lalu.
“Menurut saya tiga kasus ini yang paling berkesan. Karena pengungkapannya ini juga tidaklah mudah,” ujar mantan Kasat Resnarkoba Polres Ngawi tersebut.
Dikatakan dia, pengungkapan kasus itu juga tidak lepas dari kerja sama semua pihak, terutama Lapas Jombang yang terus bersinergi dengan Satresnarkoba Polres Jombang.
Diapresiasi Presiden RI ke- 6 SBY
Di tengah kesibukan menjalankan tugas memberantas narkoba, Mukid juga tetap berkarya menciptakan lagu-lagu yang beraliran pop dan religi bersama grup musik binaannya D’Kobra Band.
Sudah ada belasan lagu yang diciptakan. Lagu-lagu hasil karyanya pun mendapat apresiasi dari berbagai masyarakat, di antaranya apresiasi dari pelawak Kadir ‘Srimulat’ dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
“Saya sangat bersyukur lagu saya bisa diterima oleh masyarakat,” kata Mukid kala itu usai launching lagu pertamanya berjudul bertaubat, pada 16 Juni 20219.
Kadir Srimulat memberikan apresiasi lagu berjudul “Berdusta”. Lirik lagu itu menggambarkan kehidupan sosial dan bahaya menggunakan obat terlarang seperti narkoba dan sejenisnya.
Sementara, Susilo Bambang Yudhoyono memberikan apresiasi kepada Mukid atas karya ciptanya lagu berjudul Ibuku yang khusus dibuat untuk mengenang mendiang mantan Ibu Negara Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono.
Lagu itu diunggah di akun Youtube milik AKP Mochamad Mukid SH pada 3 Juni 2019 lalu dengan durasi waktu 4 menit 46 detik. Di video klip lagu tersebut juga terdapat sejumlah foto kenangan Ani bersama SBY semasa hidupnya.
“Semoga lagu ini bisa menjadi obat rindu dan agar selalu ingat betapa besar jasa dan kasih sayang ibu untuk keluarga serta kita wajib menghormati dan menyayangi kedua orang tua paling utama ibu kita,” kata Mukid kala itu.
Mukid menuturkan, kala itu dirinya juga ditelepon salah satu ajudan SBY yang mengundangnya konser lagu-lagu untuk Ani Yudhoyono bersama para artis dan musisi nasional di Jakarta.
Namun, karena musibah ibu dari SBY meninggal, maka acara itu ditunda. Dan tak berselang lama, badai pandemi COVID-19 melanda Indonesia hingga konser ditunda kembali sampai saat ini.
Mukid menambahkan, karya-karyanya itu bisa besar dan diterima masyarakat tak lepas dari peran institusi kepolisian dan para wartawan serta stakeholder lainnya yang selama ini terjalin dengan hubungan baik.
Hubungan baik yang sangat berkesan itulah membuatnya berat berpisah. Namun, tugas di tempat baru tetaplah harus dijalankan sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
“Bagi saya, bertugas dimanapun adalah sama dan harus dilaksanakan dengan sepenuh hati, tulus, ikhlas dan bertanggungjawab. Dan yang paling penting adalah hubungan pertemanan dan persaudaraan dengan rekan-rekan wartawan harus terus terjalin serta tetap solid,” tutup lulusan Sespimma 56 tahun 2015 ini.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Azriel