Madiun, Jurnal Jatim – Perum Bulog Cabang Madiun siap bersinergi dengan program lapak UMKM 27 Kelurahan di Kota Madiun, Jawa Timur, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut mengemuka saat audiensi Pimpinan Bulog Cabang Madiun Ahmad Mustari dengan Wali Kota Madiun Maidi di Balai Kota pada Kamis (1/4/2021) lalu.
‘’Nanti di seluruh lapak ada barang-barangnya Bulog. Semuanya punya tempat di lapak yang dijalankan masyarakat,” kata Wali Kota Maidi.
Masyarakat calon pengelola tidak perlu mengeluarkan modal. Selain tempat yang sudah disediakan Pemkot Madiun, Bulog Cabang Madiun siap memberikan bantuan modal masing-masing Rp2 juta dari dana CSR.
Modal itu akan diwujudkan barang-barang produk Bulog yang akan dijual. Untung yang didapat sebagian dijadikan untuk modal berikutnya.
‘’Masyarakat tidak perlu bingung, yang tertarik silahkan mengajukan diri. Barang-barangnya juga disuplai dari Bulog secara berkala. Jadi tidak perlu datang ke sana,” ujarnya.
Maidi berharap, upaya peningkatan perekonomian lokal itu bisa semakin maksimal. Selain itu, kebutuhan pokok masyarakat bisa tersedia selalu dan tak perlu mencari jauh-jauh. Yang artinya perputaran uang besar tetapi tidak keluar dari masing-masing kelurahan.
‘’Inilah yang kita sebut dengan kelurahan mandiri. Uang satu bisa melompat 4-5 kali tetapi tidak keluar dari kelurahan itu,” kata mantan Sekda Kota Madiun tersebut.
Sementara itu, pimpinan Bulog Cabang Madiun Ahmad Mustari mengaku sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan pemerintah kota setempat.
Menurut dia, gagasan itu bisa dibilang baru ada di Kota Madiun untuk wilayah Jawa Timur. Pihaknya siap bersinergi dengan UMKM di 27 kelurahan yang saat ini sudah berjalan.
‘’Ini program yang bagus dan pastinya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan potensi ekonominya. Apalagi, Pemkot Madiun sudah menyediakan tempatnya dan kami dari Bulog menyediakan bahan kebutuhannya,” ujarnya.
Pihaknya memang memiliki sejumlah program yang dapat disinergikan. Di antaranya, Rumah Pangan Kita (RPK), Ketersedian Pangan dan Stabilisasi Harga (KPSH), hingga Operasi Pasar Murah. Harapannya, kebutuhan pangan masyarakat selalu tersedia dengan harga yang stabil.
‘’RPK ini bisa dibilang usaha kecil berbentuk outlet penjualan kebutuhan pangan pokok milik masyarakat yang nantinya mendapat binaan dari kami,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, program tersebut juga untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan pemberdayaan masyarakat. Berbagai kemudahan juga disiapkan.
Mulai gratis biaya pendaftran, gratis biaya pengiriman, hingga bantuan media promosi. Selain itu, Perum Bulog Cabang Madiun juga siap memberikan produk-produk terbaiknya.
‘’Prinsipnya kami siap bersinergi dengan Pemkot Madiun,” pungkasnya.
Editor: Hafid