5 Bulan Tak Pentas, Pekerja Seni Jaranan Demo Pendopo Bupati Jombang

JOMBANG (JURNAL JATIM) – Ratusan seniman yang tergabung dalam paguyuban kesenian tradisional Jombang, menggeruduk pendopo bupati Jombang, Senin (21/9/2020). Mereka meminta Pemkab setempat kembali mengizinkan kegiatan pentas jaranan dan bantengan.

Para seniman melakukan aksi demonstrasi dengan membawa semua peralatan jaranan dan bantengan. Dengan iringan musik kesenian tradisional, mereka mementaskan aksi seni jaranan samboyo dan jaranan bantengan di depan pendopo kabupaten.

Korlap aksi, Iwan Darmawan mengatakan sudah lebih dari lima bulan para seniman tidak tampil di atas panggung. Uang tabungannya pun terkuras karena tak ada pendapatan selama .

“Sudah lima bulan kami tidak beraktivitas. Tabungan sudah habis, jadi kita meminta pengertian tentang hal ini,” kata pekeja kesenian bantengan tersebut.

5 Bulan Tak Pentas, Pekerja Seni Jaranan Demo Pendopo Bupati Jombang
pekerja seni jaranan di Jombang/ Alghoni Luberta

Ia pun berharap pemerintah memberinya ruang untuk bisa kembali tampil manggung dengan tetap menerapkan pencegahan COVID-19. Jika tuntutan tidak dikabulkan, maka akan melakukan aksi serupa yang lebih besar.

“Harapan kami paguyuban bantengan dan jaranan tetap dapat diberi ruang untuk bisa tampil sesuai dengan perbup dan surat edaran bupati kaitan hiburan. Itu tuntutan kami kalaupun tidak, kami akan melakukan aksi lebih besar,” tegas Iwan.

Paidi, pelaku kesenian jaranan menambahkan, selama ini pihaknya cukup memahami adanya pandemi COVID-19. Mereka pun sudah berupaya banting setir mencari penghasilan lain. Hanya saja, upaya itu tidak gampang. Terlebih para pekerja seni jaranan tidak menerima dari pemerintah.

“Tolong perhatikan nasib kami. Kami juga punya anak serta dan kami juga butuh hidup yang layak. Apalagi selama cari lain susah,” ujarnya.


Editor: Hafid