JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang Akhmad Jazuli telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Jazuli juga sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah menjalani perawatan selama 23 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.
Jazuli mengisahkan, seminggu sebelum dinyatakan positif COVID-19, ia merasakan kondisi badannya kurang sehat. Selama itu ia masih tetap beraktivitas seperti biasanya.
Puncaknya, pada 20 Juli 2020 badannya panas dan lemas, muntaber, serta kehilangan nafsu makan. Ia kemudian melakukan rapid test (tes cepat) di rumah dinas, namun hasilnya nonreaktif. Keesokan harinya, ia dan istrinya berinisiatif pergi ke RSUD Jombang untuk memeriksakan diri. Di rumah sakit plat merah itu, keduanya dites swab.
“Istri saya saat itu juga di-swab, hasilnya juga positif corona. Kami kemudian dibawa ke ruang isolasi perawatan pasien COVID-19 yang ada di lantai tiga,” kisah dia kepada Jurnaljatim.com melalui telepon, Jumat (14/8/2020).
Satu minggu sejak masuk rumah sakit, Jazuli mengaku sakit keras hingga harus mendapat perawatan secara intensif dari dokter. Kondisi tubuhnya lemas, batuk, dan sesak napas. Dia sampai dibantu dengan uap pernapasan serta diinfus.
Selama berada di dalam ruang perawatan, dia ditemani istrinya yang sama-sama positif COVID-19. Menurut Jazuli, kondisi istrinya sangat sehat dan tak memiliki gejala.
“Tujuh hari pertama masuk rumah sakit adalah masa kritis dari sakit saya. Selama perawatan itu, saya selalu ditemani oleh istri,” tutur mantan asisten Pemkab Mojokerto tersebut.
Setelah 7 hari perawatan, kondisi kesehatan Jazuli terus membaik. Selama isolasi, ia mengaku mendapat motivasi dari keluarga dan rekan-rekannya, serta para pejabat pemerintahan yang ada di Jombang, Mojokerto hingga Malang.
Positif Corona Bukan Beban
Bahkan, selain dari pejabat Jombang, Jazuli juga didatangi Kapolresta, Dandim dan pejabat Pemkab maupun Pemkot Mojokerto. Mereka datang ke RSUD, lalu melakukan video conference (vidcon) di salah satu ruangan rumah sakit.
“Vidcon, support moril dan materiil dari ibu bupati dan pejabat Jombang, serta dijenguk kapolresta, dandim, serta pejabat kabupaten/kota Mojokerto. Selain itu juga dihubungi wali kota Malang. Beliau-beliau juga memberi obat vitamin kepada saya,” kata Jazuli.
Ia mengaku tidak pernah merasa beban atau tertekan dengan status terkonfirmasi positif. Ia justru sangat menikmati perawatannya bersama tujuh pasien positif lainnya yang ada di dalam ruangan tersebut. Setiap hari ia bersama pasien lainnya mengaji Alquran, olahraga, dan kegiatan positif lainnya.
“Di dalam ya setiap hari mengaji bersama yang lainnya. Kebetulan saya kan dari pondok. Selain itu juga berolahraga, cerita-cerita positif dan lainnya. Tidak pernah merasa terbebani dengan positif corona,” terangnya.
Tepat pada Rabu pagi (12/8/2020), ia diberitahui oleh pihak rumah sakit bahwa dirinya dan istri telah sembuh. Hasil swab-nya negatif COVID-19. Jazuli juga diperbolehkan pulang ke rumah dan diminta untuk isolasi mandiri selama satu minggu guna pemulihan kesehatannya.
“Alhamdulilah, kami dan istri bersyukur kemarin pulang dari isolasi perawatan di RSUD Jombang selama 23 hari, dinyatakan sembuh dan negatif COVID-19,” imbuhnya.
Jazuli menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memotivasi selama dirinya menjalani perawatan di rumah sakit. Kata Jazuli, semangat kesembuhan dari diri sendiri adalah kuncu utama dalam kesembuhan itu.
Ia pun berpesan kepada masyarakat agar tidak ceroboh dan selalu waspada terhadap COVID-19. Ia meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol COVID-19. Di antaranya selalu memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, juga harus jaga imunitas tubuh. Sebab, kekebalan tubuh itu sangat penting.
“Ketika kondisi lemah itu mudah terserang COVID-19. Nah, kalau sudah kena COVID-19, ya harus berbagai upaya dilakukan. Makanya, saya sarankan walaupun tidak kena corona, hendaknya minum herbal atau obat yang cocok untuk pencegahan COVID-19, di antaranya mengonsumsi sari buah,” pesan Jazuli mengakhiri telepon.
Editor: Hafid